Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Raih Rp3 Triliun di Pendanaan Seri D, e-Fishery Bidik Ekspansi Komunitas Akuakultur di Indonesia

Raih Rp3 Triliun di Pendanaan Seri D, e-Fishery Bidik Ekspansi Komunitas Akuakultur di Indonesia Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan akuakultur e-Fishery berhasil meraih pendanaan Seri D senilai US$200 juta (sekitar Rp3 triliun). Pendanaan tersebut akan dimanfaatkan untuk mengakselerasi target perusahaan dalam mengembangkan komunitas pembudi daya di Indonesia, serta meningkatkan transaksi pakan ikan dan ikan segar di e-Fishery.

Co-founder dan CEO eFishery, Gibran Huzaifah mengatakan perikanan budid aya adalah sektor dengan pertumbuhan cepat di industri perikanan global.

“Dukungan strategis yang kami terima dari para investor akan membantu e-Fishery merevolusi seluruh industri, melalui integrasi pembudi daya ikan dan petambak udang skala kecil dengan ekosistem e-Fishery yang mencakup seluruh value chain bisnis budi daya perikanan,” jelas Gibran dalam rilis resminya, Jumat (7/7/2023).

Baca Juga: e-Fishery Kumpulkan Dana Segar Rp715 Miliar dari KWAP dan 500 Southeast Asia

Gibran mengungkapkan, pendanaan Seri D tersebut digunakan untuk mengembangkan komunitas pembudi daya serta petambak udang dari e-Fishery yang menargetkan lebih dari 1 juta kolam budi daya di Indonesia pada 2025. e-Fishery juga akan memanfaatkan pendanaan untuk meningkatkan transaksi pakan ikan dan produk akuakultur segar di platform tersebut.

Putaran pendanaan Seri D tersebut dipimpin oleh perusahaan manajemen investasi global asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab yakni 42XFund, yang didukung oleh perusahaan dana pensiun terbesar asal Malaysia, Kumpulan Wang Persaraan (Diperbadankan) (KWAP); perusahaan manajemen aset asal Swiss yakni responsibility (rA); perusahaan modal ventura multitahap 500 Global, serta beberapa investor baru lainnya.

Investor awal seperti Northstar, Temasek, dan Softbank juga turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan tersebut. Sementara itu, Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat pendanaan secara eksklusif. 

Ekosistem yang terintegrasi dari e-Fishery meliputi marketplace pakan ikan serta udang, platform penjualan produk ikan dan udang segar secara Business to Business (B2B), serta akses keuangan bagi pembudi daya ikan. Platform ini telah mendukung lebih dari 70.000 pembudidaya ikan dan petambak udang di lebih dari 280 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.

Berdasarkan riset terbaru dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), sepanjang 2022 e-Fishery mampu menyumbang Rp3,4 triliun atau setara 1,55% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sektor akuakultur Indonesia.

Didirikan di Bandung, Jawa Barat pada 2013, e-Fishery telah mendisrupsi industri akuakultur dengan menghadirkan solusi digital auto feeder berbasis Internet of Things (IoT) yang didesain untuk meningkatkan akuntabilitas, efisiensi, serta kenyamanan dari bisnis budi daya ikan. Pendekatan teknologi e-Fishery yang berbasis data menggunakan sensor untuk mengukur pergerakan ikan dan akustik dari udang, mengoptimalisasi pemberian makanan serta kesehatan ikan dan kualitas air, sambil mengurangi limbah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: