Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Batubara Anjlok, Indika Energy Kembali Derita Rugi

        Harga Batubara Anjlok, Indika Energy Kembali Derita Rugi Kredit Foto: Warta Ekonomi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Indika Energy Tbk (INDY) pada tiga bulan pertama tahun 2020 membukukan pendapatan sebesar US$641,5 juta turun 8,5% dibandingkan US$700,7 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Faktor utamanya adalah penurunan pendapatan PT Kideco Jaya Agung (Kideco) sebesar 8,2% dari US$409,9 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya menjadi US$376,4 juta pada kuartal I 2020 yang disebabkan pelemahan harga jual batubara menjadi US$43,0 per ton pada kuartal I 2020 dibandingkan US$45,7 per ton pada kuartal I 2019.

        Sementara itu, pendapatan PT Petrosea Tbk. (Petrosea) juga menurun sebesar 10,1% dari US$115,2 juta di kuartal I 2019 menjadi US$103,6 juta dikuartal I 2020. Pandemi Covid-19 mengakibatkan pelemahan perekonomian global dan ikut berimbas pada sektor pertambangan. Meski demikian, Perseroan dalam kondisi baik dan memiliki posisi keuangan yang sehat. Posisi Kas dan setara kas Perseroan hingga akhir 3M-2020 adalah sebesar US$728,2 juta.

        “Di tengah kondisi perekonomian dan industri yang menantang, prioritas kami adalah menjaga posisi kas dan optimalisasi belanja modal,” tutur Azis Armand, Wakil Direktur Utama dan CEO Grup Indika Energy, dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (29/5/2020).

        Baca Juga: Indika Energy Rilis Jadwal Bagi-Bagi Duit Rp465 Miliar, Pemegang Saham Bersiap Dapat Durian Runtuh!

        Sementara itu, pendapatan PT Tripatra Engineers and Contractors (Tripatra) meningkat dari US$96,5 juta di kuartal I 2019 menjadi US$100,3 juta di kuartal I 2020. Sedangkan pendapatan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS) menurun sebesar 21,6% menjadi US$16,4 juta dari US$20,9 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

        Perseroan juga terus fokus menjaga efisiensi produksi dan mengendalikan biaya operasional. Sepanjang kuartal I 2020, Perseroan memproduksi 9,3 juta ton batubara yang terdiri dari Kideco yang menghasilkan 8,8 juta ton dan PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU) yang memproduksi 500 ribu ton.

        Sepanjang kuartal I 2020, Perseroan mencatat Laba Kotor sebesar US$104,9 juta – menurun 10,8% dibandingkan US$117,6 juta di kuartal I 2019. Laba Operasi Perseroan turun 16,9% menjadi US$68,7 juta dari US$82,7 juta di kuartal I 2019.

        Dengan adanya biaya bunga ditambah kerugian kurs mata uang asing yang sebagian besar unrealized, Perseroan membukukan Rugi yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar US$21,0 juta, dimana di periode yang sama tahun lalu Perseroan membukukan Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar US$11,7 juta. Meski demikian, Perseroan mencetak Laba Inti* sebesar US$0,9 juta di kuartal I 2020.

        Baca Juga: Indika Energy Cetak Laba Inti US$75,5 Juta di Tahun 2019

        Sepanjang 3 bulan pertama tahun 2020, Perseroan menggunakan belanja modal sebesar US$43,3 juta, yang sebagian besar dialokasikan untuk pembangunan fuel storage di Kariangau, Kalimantan Timur, sebesar US$22,4 juta dan Petrosea sebanyak US$15,0 juta.

        Perseroan juga mendiversifikasi portofolio bisnis terutama dalam bidang yang sesuai dengan kompetensi Perseroan yaitu pertambangan. Hingga 5 Mei 2020, total kepemilikan Perseroan secara langsung dan tidak langsung di Nusantara Resources Limited (Nusantara) sebesar 23,2%. Nusantara merupakan induk dari PT Masmindo Dwi Area yang memegang konsesi pertambangan emas proyek Awak Mas di Sulawesi Selatan.

        “Di tengah pandemi COVID-19, kami memprioritaskan kesehatan dan keselamatan pekerja di seluruh grup perusahaan dan tetap beroperasi untuk menjaga ketahanan energi nasional dengan tetap memperhatikan seluruh protokol kesehatan. Selain itu, kami juga melakukan rapid test dan PCR test untuk seluruh karyawan, serta membangun fasilitas kesehatan sementara di Jakarta dan berbagai lokasi proyek,” tutup Azis.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: