Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Meski Sudah Turun Drastis, Spanyol Malah Ingin Perpanjang Karantina

        Meski Sudah Turun Drastis, Spanyol Malah Ingin Perpanjang Karantina Kredit Foto: Reuters/Susana Vera
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan ia akan meminta parlemen menyetujui perpanjangan masa karantina di bawah status darurat sampai dua minggu dan setelah itu pemerintah tidak akan lagi membatasi pergerakan masyarakat, demikian isi berita koran El Pais.

        PM Sanchez melalui pertemuan virtual menyampaikan ke para kepala daerah bahwa langkahnya itu akan jadi karantina wilayah terakhir yang diberlakukan di Spanyol mengingat jumlah pasien positif telah turun drastis.

        Baca Juga: Cabut Lockdown, Spanyol Mau Sambut Wisatawan 2 Bulan ke Depan

        Korban jiwa akibat COVID-19 di Spanyol bertambah empat orang, Sabtu (30/5), sehingga totalnya jadi 27.125 jiwa, kata Kementerian Kesehatan. Angka itu menunjukkan korban jiwa harian di Spanyol turun tajam, khususnya setelah pemerintah berhasil menanggulangi dampak pandemi.

        Sementara itu, jumlah pasien positif bertambah 271 orang dalam 24 jam terakhir, sehingga totalnya sebanyak 239.228 orang per Sabtu.

        Spanyol menetapkan status darurat pada 14 Maret, menyebabkan warga hanya dapat ke luar rumah untuk membeli makanan, berobat, dan bekerja apabila mereka tidak dapat melakukannya dari rumah.

        Anak-anak mulanya diwajibkan tetap dalam rumah sepanjang hari. Namun saat ini, pemerintah mulai melonggarkan aturan pembatasan secara bertahap.

        Meskipun perpanjangan karantina terakhir kali mendapat perlawanan dari partai sayap kanan dan unjuk rasa masyarakat, Sanchez justru bekerja sama dengan partai separatis Katalan, Esquerra Republicana de Catalunya (ERC). Kerja sama itu diyakini menjamin mengamankan rencananya saat sidang di parlemen.

        ERC, yang dipimpin oleh 13 deputi, pada Sabtu, membenarkan pihaknya akan abstain saat pemungutan suara berlangsung, kata seorang anggota partai senior. Dengan demikian, pemerintah yang berkoalisi dengan partai sayap kiri dapat mengesahkan usulan perpanjangan masa karantina.

        Lewat pernyataan tertulisnya, ERC memutuskan abstain

        "karena perpanjangan itu akan jadi yang terakhir selama masa darurat berlangsung".

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: