Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Khofifah Vs Risma, Demokrat: Saran Kami, Selamatkan Rakyat!

        Khofifah Vs Risma, Demokrat: Saran Kami, Selamatkan Rakyat! Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Di tengah pandemi corona (Covid-19) muncul perseteruan antara Pemerintah Kota Surabaya dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Perseteruan ini terkait penggunaan 2 mobil untuk tes polymerase chain reaction (PCR).

        Kisruh Pemprov Jatim dengan Pemkot Surabaya itu dinilai karena rivalitas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Merespons itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Demokrat, Andi Arief, menyampaikan saran agar kedua kepala daerah perempuan itu bisa berdamai.

        Baca Juga: Viral Risma Ngamuk-ngamuk, Begini Pembelaan Anak Buah Khofifah

        "Soal perseteruan Ibu Khofifah-Ibu Risma: Partai Demokrat ini beraliran rekonsiliatif. Jadi, saran kami duduk bareng aja antara keduanya. Selamatkan rakyat," tulis Andi Arief di akun Twitternya, @AndiArief_ yang dikutip pada Senin (1/6/2020).

        Andi meyakini, kedua figur itu ingin berbuat terbaik untuk rakyat. Keduanya juga dianggap putri terbaik di Jawa Timur. "Keduanya pasti ingin rakyat selamat. Dua2nya putri terbaik di jawa Timur. Di tengah pandemi jangan ada keributan," ujar Andi.

        Demokrat merupakan salah satu partai pengusung Khofifah yang berpasangan dengan Emil Dardak di Pilkada Jawa Timur 2018 lalu.

        Khofifah dan Risma jadi perhatian publik. Hal ini karena sikap saling klaim antara Pemprov Jatim dengan Pemkot Surabaya soal penggunaan mobil untuk tes polymerase chain reaction (PCR). Baik Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya saling mengklaim berhak memakai mobil PCR yang dipinjamkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut.

        Sebelumnya, Risma naik pitam di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat, 29 Mei 2020. Dalam video yang beredar di kalangan wartawan, ia berbicara dengan seseorang melalui sambungan telepon genggam dengan nada ketus.

        Dia geram lantaran dua mobil PCR BNPB untuk Surabaya diserobot Gugus Tugas (Gugas) Covid-19 Jawa Timur dan dialihkan ke daerah lain. Politikus PDIP itu pun murka saat mendengar info dua mobil PCR tersebut dialihkan Gugas Jatim ke daerah lain.

        Mendengar itu, ia langsung berkoordinasi dengan berbagai pihak soal itu. Bahkan, Risma melaporkan itu langsung ke Kepala BNPB, Doni Monardo. Risma mengaku lebih berhak menggunakan mobil tersebut karena telah meminta langsung kepada Doni dan Seskab Pramono Anung.

        Gugas Penanganan dan Percepatan Corona Jatim pun menyampaikan penjelasan soal permohonan bantuan mobil itu tiba di Surabaya. Ketua Rumpun Logistik Gugas Covid-19 Jatim, Subhan Wahyudiono, mengatakan pihaknya sudah mengajukan pada 11 Mei 2020.

        "Kami mengajukan kepada Gugus Tugas Covid-19 pusat, permohonan dukungan percepatan penegakan diagnosis," kata Subhan, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat malam (29/5/2020).

        Dalam surat bernomor 00/34/COVID-19/V/2020 itu, dua poin bantuan diajukan ke Gugas Covid-19 pusat, yaitu 15 unit mesin RT-PCR dan 3.500 buah cartridge untuk didistribusikan ke rumah sakit-sakit yang membutuhkan.

        "Yang kami minta bantuan ialah mesin PCR 15 unit," tandas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jatim itu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: