Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Surabaya Masuk Zona Hitam Corona, Mpu Jaya Prema: Bu Risma Jangan Malu Tiru Jakarta!

        Surabaya Masuk Zona Hitam Corona, Mpu Jaya Prema: Bu Risma Jangan Malu Tiru Jakarta! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tokoh Hindu asal Bali, Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda mengakui bahwa kasus corona atau Covid-19 di wilayah Jawa Timur mencemaskan.

        Ia pun meminta kepada semua pihak untuk terus waspada terhadap penularan virus asal China ini. Terutama bagi warga Bali yang bertetangga dengan Jawa Timur. 

        Baca Juga: Allahu Akbar, Gak Lagi Merah, Sekarang Surabaya Jadi Zona Hitam Corona

        Baca Juga: Covid-19 Terus Mengganas, AS Malah Kirim 2.000 Marinir ke Timteng

        Bahkan, ia berharap pemerintah tegas dalam menangani Covid-19. "Covid-19 di Jatim mencemaskan. Bali sebagai tetangga harus waspada, jika perlu perketat sekat di Ketapang-Gilimanuk," cuitnya dalam akun Twitternya, Selasa (2/6/2020).

        Lanjutnya, ia juga berharap Pemda Jawa Timur, khususnya Surabaya agar tidak gengsi meniru kebijakan-kebijakan yang diterapkan Pemprov DKI Jakarta dalam menangani Covid-19.

        "Tiru Jakarta yang tegas. Surabaya paling parah. Ayo Bu Risma yang (konon) perkasa, mana gebrakannya?," imbuhnya.

        Diketahui, kota Surabaya masih menjadi kota tertinggi kasus positif virus corona atau Covid-19 dari seluruh wilayah di Indonesia. Bahkan, dalam situs infocovid19.jatimprov.go.id per 2 Juni 2020, Surabaya sudah masuk ke zona hitam atau jumlah kasus positifnya di atas 2.000 kasus.

        Dari data disitus tersebut, terdapat 3.083 kasus positif dari total kasus positif covid-19 di Jatim sendiri mencapai 5.132 kasus dengan total 3.858 dirawat sedangkan 429 dinyatakan meninggal. Sementara ada 799 pasien yang sembuh. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: