Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        China Tak Main-Main Soal Hong Kong: Stop Ikut Campur, Inggris Harus Mundur atau Ini Akan Jadi...

        China Tak Main-Main Soal Hong Kong: Stop Ikut Campur, Inggris Harus Mundur atau Ini Akan Jadi... Kredit Foto: (Foto/Reuters)
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Amerika Serikat (AS) bukan satu-satunya pihak membuat pemerintah China geram lantaran dikritik habis-habisan soal polemik yang terjadi di Hong Kong. Kali ini, China secara tegas memperingatkan Inggris untuk berhentiikut campur mengenai Hong Kong dan urusan dalam negeri China. 

        Dilansir dari AFP, Menteri Luar Negeri China, Zhao Lijian, menyarankan bahwa Inggris lebih baik mundur lebih awal sebelum tindakan pembelaan terhadap Hong Kong menjadi bumerang bagi Inggris itu sendiri. 

        Baca Juga: AS Mau Ikut Campur Urusan India, China Tegas: Gak Perlu, Kami Baik-Baik Saja Tanpa Orang Ketiga!

        "Inggris harus segera berhenti mencampuri urusan Hong Kong dan urusan dalam negeri China atau ini pasti akan menjadi bumerang," tegasnya dikutip pada Kamis (4/05/2020). 

        Bukan hanya itu, China juga meminta Inggris untuk menghormati serta mengakui adanya kedaulatan China atas Hong Kong.

        "Kami menyarankan Inggris untuk mundur dari jurang, meningkalkan mentalitas perang dingin dan pola pikir mereka dan mengakui dan menghargai kenyataan bahwa Hong Kong telah kembali ke China," sambungnya lagi.

        Baca Juga: Salut! Inggris Mau Ubah Kebijakan yang Belum Pernah Diambil buat Bantu Warga Hong Kong

        Perlu diketahui, kemarahan China dimulai ketika Perdana Menteri Inggris, yakni Boris Johnson menyatakan pembelaannya kepada Hong Kong. Beberapa waktu lalu, Boris Johnson bersikukuh tak akan meninggalkan Hong Kong lantaran khawatir dengan kontrol China terhadap pusat bisnis internasional. 

        Dalam sebuah kolom di surat kabar The Times, ia menulis bahwa Inggris menawarkan jutaan visa Hong Kong dan memungkinkan rute menuju kewarganegaraan Inggris jika China tetap memberlakukan undang-undang keamanan nasionalnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: