Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Itu Prank?

        Apa Itu Prank? Kredit Foto: Unsplash/Ángel López
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Prank adalah lelucon praktikal atau sebuah trik yang dimainkan oleh beberapa orang, yang umumnya menyebabkan korbannya kaget, tidak nyaman atau keheranan. Prank termasuk dalam komedi gelap. Ini artinya, candaan tersebut mengandung hal-hal yang dianggap negatif. Candaan ini sering mengundang kontroversi.

        Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, prank diartikan sebagai senda gurau, kelakar, olok-olok, dan seloroh. Prank zaman sekarang dimaknai sebagai sesuatu guyonan yang bisa dikatakan membohongi seseorang dan bersifat 'mengerjai', diatur seolah-olah serius namun ternyata hanya bohongan dengan tujuan agar target prank merasa kaget, terkejut, atau bahkan merasa malu.

        Baca Juga: Ucapkan Hari Kebangkitan, Jokowi Malah Diserang Netizen: #JokowiKingOfPrank

        Dilansir dari Urban Dictionary di Jakarta, Jum'at (5/6/2020) selain itu, sebuah lelucon berarti mengatakan omong kosong yang provokatif kepada seseorang, sambil secara diam-diam merekam mereka, lalu kemudian berteriak "Itu sebuah lelucon, kawan, itu hanya sebuah lelucon" ketika mendapat respons negatif.

        Karena itulah prank bisa merembet ke ranah hukum. Walaupun sifatnya bercanda, prank yang sifatnya dark humor bisa merugikan orang lain. Sehingga bercandaan ini bisa sampai dibawa ke ranah hukum. Arti lain dari prank juga bisa mempermainkan orang lain hingga orang tersebut terlihat bodoh.

        Ada banyak jenis lelucon di dunia ini. Seperti jika Anda menelepon seorang teman dan mengatakan Anda adalah polisi, itu akan menjadi panggilan prank telepon.

        Beberapa lelucon juga bisa jadi kejam dan bahkan berbahaya, sementara yang lain konyol. Beberapa orang bisa mengerjai teman-teman mereka, sementara yang lain bisa mengerjai orang yang tidak mereka sukai.

        Prank bisa berbahaya, merugikan banyak orang hingga merembet menjadi kejahatan. Karena itu, bercandalah sewajarnya agar tidak ada pihak yang dirugikan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: