Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kepuasan Masyarakat pada Pemerintah Turun, PKS: Tanda-Tanda Nih, Tanda Reshuffle Kian..

        Kepuasan Masyarakat pada Pemerintah Turun, PKS: Tanda-Tanda Nih, Tanda Reshuffle Kian.. Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera buka suara terkait hasil survei Indikator Politik Indonesia yang mencatat tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah dalam menangani Covid-19 menurun.

        Menurut Mardani, kondisi tersebut sinyal masyarakat menginginkan perombakan kabinet. “Persepsi terhadap pemerintah pusat turun, tapi ke (Presiden) Pak Jokowi tidak. Ini tanda-tanda Reshuffle (perombakan kabinet) kian dekat. Banyak yang tidak puas dengan kinerja pemerintahan,” kata Mardani, Minggu (7/6/2020).

        Baca Juga: Daerahnya Mau Perpanjang PSBB, Kang Emil Dapat Amanat dari PKS: Perhatikan Dampaknya Buat Anak-Anak!

        Baca Juga: Persiapan Tatanan Normal Baru, BPDPKS Susun Strategi Kampanye Sawit Model Baru

        Lanjutnya, ia pun berujar situasi pandemi seperti ini memang bukan sepenuhnya kesalahan Presiden Jokowi. Namun, semua pihak yang menhadapi pasti merasakan sangat berat.

        Karena itu, ia mengajak semua pihak untuk bersatu menghadapi pandemi Covid-19 ini.  "Kami bahagia dengan hasil survei sekarang, karena masyarakat rasional. Disini tidak ada oposisi dan koalisi, tetapi PKS tetap awasi dan oposisi ketat di kebijakan,” Tukasnya.

        Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indikator Burhanudin Muhtadi menyebut, jika pada Februari lalu, 70,8 persen masyarakat puas akan kinerja pemerintah, sementara di bulan Mei ini tingkat kepuasan publik akan kinerja pemerintah turun signifikan menjadi 56,4 persen.

        Sambungnya, ia mengatakan survei tersebut dilakukan pada 16-18 Mei 2020 lalu dengan 1.200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei. Dengan pengambilan metode survei yang digunakan adalah wawancara melalui telepon dengan simpel random sampling.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: