Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ini Penyebab Lima Tahun Kinerja SILO Selalu Positif

        Ini Penyebab Lima Tahun Kinerja SILO Selalu Positif Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) mencatatkan kinerja positif di tahun 2019. Emiten rumah sakit dengan jaringan terbesar di Indonesia itu mencatatkan kenaikan pendapatan hingga dua digit, yaitu sebesar 17,79%. SILO meraup pendapatan hingga Rp7,02 triliun, naik signifikan dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp5,96 triliun.

        Underlying Net Profit Siloam juga naik signifikan sebesar 251% dari tahun 2018 menjadi Rp92 miliar di tahun 2019. Underlying EBITDA emiten Siloam juga naik sebesar 26,2%. Di tahun lalu, kinerja Siloam mencatatkan kembali pertumbuhan positif, didorong dengan peningkatan pendapatan di samping pembukaan RS baru di beberapa wilayah Indonesia.

        Baca Juga: Dua RS Siloam Tampung Pasien Corona, Saham SILO Dijauhi Investor

        Analis pasar saham, Sukarno Alatas, menilai bahwa kinerja positif di tahun lalu memang sejalan dengan data historis di mana dalam lima tahun SILO terus mencatatkan kinerja positif. Menurutnya, secara histori, 5 tahun inerja SILO selalu mencatatkan pertumbuhan positif dari sisi revenue.

        "Secara prospek ke depannya masih menjanjikan karena perusahaan mempunyai kemampuan menciptakan recurring income yang stabil. Selan itu, informasi terbaru dari perusahaan, ke depannya akan fokus pada aspek profitabilitas dari berbagai fasilitas kesehatan yang dimilikinya," ujar Sukarno, Senin (8/6/2020).

        Sukarno menjelaskan, bagi pelaku pasar khususnya investor lokal, dalam menentukan posisi SILO ini bisa dilihat valuasinya, pergerakan foreign flow, dan tren harga. Mereka yang memiliki horison investasi jangka panjang bisa masuk untuk mengoleksi, mengingat dari sisi harga sudah lumayan terdiskon, tetapi dengan tetap melihat arah indeks. 

        Nafan Aji, analis Binaartha Sekuritas menambahkan, dalam jangka panjang, emiten kesehatan secara kinerja akan tetap positif karena demand terhadap sektor kesehatan pasti meningkat. Dari sisi peluang tumbuh positif karena permintaan terhadap sektor kesehatan terus meningkat.

        Sebelumnya, Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Grup, Caroline Riady, menjelaskan, capaian positif tersebut mengonfirmasi strategi bisnis perusahaan yang mengalami rebound kuat selama 1 bulan terakhir. Ke depannya, Siloam akan fokus pada peningkatan kualitas layanan kesehatan dan profitabilitas rumah sakit.

        Menurut Caroline, Siloam memiliki arus kas yang kuat selama 2019. Arus kas operasi meningkat 220% menjadi Rp652miliar, sementara Arus kas bebas tercatat positif Rp184 miliar dibandingkan negatif Rp595 miliar di 2018. Total uang tunai pada Desember 2019 menjadi Rp314 miliar, meningkat 45% dibandingkan dengan tahun lalu Rp216 miliar. Siloam memiliki neraca keuangan yang kuat dengan rasio utang terhadap EBITDA yang rendah sebesar 0,27.

        "Posisi kas yang kuat memberikan landasan operasional yang kokoh untuk Siloam," tegas Caroline.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: