Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tancap Gas, BKPM Genjot Investasi di Jawa Tengah

        Tancap Gas, BKPM Genjot Investasi di Jawa Tengah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus menggenjot realisasi penanaman modal atau investasi meski di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

        Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menilai bahwa secara umum realisasi investasi di daerah-daerah mulai berjalan lancar setelah sebelumnya kegiatan industri dan investasi sempat tertunda selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

        Baca Juga: BKPM: Investasi Triwulan I Serap 303.085 Tenaga Kerja

        "Kita pantau kegiatan investasi mulai berdenyut. Pekerjaan konstruksi di lapangan sudah berjalan dengan baik," ujar Bahlil saat melakukan kunjungan kerja ke sejumlah kawasan di Jawa Tengah pada Sabtu dan Minggu (6-7 Juni 2020).

        Kunjungan ini kata bahlil dilakukan untuk memastikan iklim investasi dalam situasi kenormalan baru atau new normal. "Kita ingin pastikan bahwa di era new normal ini, kegiatan investasi kembali berjalan normal seperti sedia kala," ujarnya.

        Ia mengatakan bahwa saat ini Jawa Tengah merupakan salah satu destinasi favorit investasi dalam negeri maupun asing. Bahlil mengatakan, iklim investasi di Jawa Tengah sangat kondusif dan menjadi daya saing tersendiri bagi wilayah ini.

        "Suasananya yang tenang, tidak ribut-ribut, infrastruktur tersedia dengan baik, dan keramahan masyarakat yang membuat daya saing investasi Jawa Tengah kian membaik," ujarnya.

        Berdasarkan data BKPM, provinsi Jawa Tengah berada pada rangking keempat realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) periode triwulan I 2020 dengan nilai Rp19,3 triliun (9,1%) dari total realisasi investasi. Investasi PMDN jauh mendominasi senilai Rp14,6 triliun, sementara investasi PMA sebesar US$321 juta (Rp4,7 triliun).

        BKPM sambungnya juga selalu mengingatkan agar kegiatan pelaku usaha di lapangan sesuai dengan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COovid-19. "Tadi saya cek langsung di PLTU Batang, standardisasi Covid-19 bahkan dia sudah pakai teknologi yang otomatis mampu mendeteksi suhu tubuh karyawan yang masuk ke kawasan pembangkit," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: