Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Konsumsi Sawit: Buy One, Get Three Benefit!

        Konsumsi Sawit: Buy One, Get Three Benefit! Kredit Foto: Antara/Budi Candra Setya
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya petani tidak bersifat soliter soal ekonomi, sosial, atau kelestarian lingkungan saja. Akan tetapi, kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan terintegrasi dalam tiga aspek sekaligus, yakni ekonomi, sosial, dan lingkungan.

        Berdasarkan kondisi ini, suatu pembangunan ekonomi dapat dikatakan menyejahterakan apabila pembangunan tersebut menghasilkan benefit ekonomi, sosial, dan lingkungan secara simultan. Inilah salah satu yang ingin diwujudkan melalui Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah diberlakukan PBB mulai 2016–2030.

        Dalam catatan Palm Oil Indonesia, pembangunan tidak cukup hanya meningkatkan indikator-indikator ekonomi, tapi di sisi lain kemiskinan makin meningkat dan kelestarian lingkungan terancam. Sebaliknya, pembangunan juga tidak cukup hanya menghasilkan lingkungan yang lestari saja, sedangkan kemiskinan dibiarkan dan barang-barang konsumsi yang diperlukan tidak tersedia serta tidak terjangkau.

        Baca Juga: Wah.. Wah.. Wah.. Ada yang Mulai Senggol Kelapa Sawit Nih…

        Pembangunan yang menyejahterakan masyarakat adalah pembangunan yang meningkatkan produksi barang konsumsi, meningkatkan daya beli, mengurangi kemiskinan, dan menyumbang pada pelestarian lingkungan hidup.

        Adakah sektor industri yang dapat menciptakan benefit ekonomi, sosial, dan ekologis secara bersamaan (joint product)? Mari kita bedah. Sektor kehutanan, mampu memberikan benefit ekologis yang sangat tinggi, namun benefit sosial dan ekonominya relatif kecil. Sebaliknya, sektor perkotaan (industri dan perdagangan) menghasilkan benefit ekonomi yang besar, namun benefit sosial dan ekologis sangat kecil.

        Berbeda dengan sektor kehutanan dan sektor perkotaan di atas, sektor perkebunan khususnya perkebunan kelapa sawit tampaknya mampu mengharmonikan ketiga manfaat tersebut sekaligus. Kebun sawit menghasilkan benefit ekonomi yang luas seperti menghasilkan devisa, penerimaan pemerintah, pendapatan pekebun, penghasil bahan pangan, biofuel, biomasa, dan biomaterial.

        Kebun sawit juga menghasilkan manfaat sosial seperti penyerapan tenaga kerja pedesaan, mengurangi kemiskinan, menyeimbangkan perkembangan wilayah, serta bagian dari sistem ketahanan pangan dan energi.

        Lembaga-lembaga internasional pun sudah banyak yang mengakui bahwa perkebunan sawit di Indonesia berperan penting dalam pengurangan kemiskinan dan peningkatan pembangunan pedesaan.

        Selain manfaat ekonomi dan sosial tersebut, kebun sawit juga menciptakan manfaat ekologis. Menyerap karbondioksida, menghasilkan oksigen, menambah stok biomassa, serta konservasi tanah dan air. Banyak riset-riset bahkan level disertasi doktor yang membuktikan bahwa kebun sawit memenuhi syarat sebagai tanaman konservasi tanah dan air.

        Dengan kata lain, perkebunan kelapa sawit mampu menghasilkan tiga manfaat sekaligus (three in one benefit), yakni manfaat ekonomi, sosial, dan ekologis. Kebun sawit berkembang, manfaat ekonomi, sosial, dan ekologis pun meningkat.

        Kita sebagai konsumen minyak goreng, meskipun hanya membayar minyak goreng saja, namun tanpa kita sadari, sesungguhnya kita juga menikmati manfaat sosial dan ekologisnya. Dengan kata lain, satu dibayar, tiga manfaat didapat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: