Peningkatan kekuatan militer China sepertinya membuat panik Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. Tak cuma Negeri Paman Sam, kebangkitan China juga disorot betul oleh sejumlah negara sekutu AS yang tergabung dalam Pakta Atlantik Utara (NATO).
Sebelumnya, data Defense News menyebut bahwa pemerintah China di bawah komando Xi Jinping menaikkan anggaran pertahanannya secara signifikan.
Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dan sejumlah institusi pertahanan China akan semakin kuat setelah anggarannya dinaikan hingga US$178,2 miliar atau setara dengan Rp2,637 triliun. Jumlah ini meningkat tajam dari sebelumnya yang hanya mencapai US$167 miliar atau senilai dengan Rp2.471 triliun.
Baca Juga: China Kerahkan Jenderal Perang Terganas Hadapi Ribuan Tentara India
Dengan keuangan yang sangat besar, China terus menunjukkan taringnya sebagai salah satu kekuatan dunia. Hal inilah yang menjadi perhatian NATO. Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, bahkan menyebut bahwa China telah mengubah keseimbangan kekuasaan dunia.
"(Kebangkitan China) secara fundamental mengubah keseimbangan kekuasaan dan mendesak negara-negara yang sepaham untuk bergabung dan berdiri menghadapi penindasan dan pemaksaan dalam urusan global," ujar Stoltenberg dikutip International Insider.
Memandang kekuatan China yang kian hari kian menakutkan, Stoltenberg merasa hal tersebut akan meningkatkan agenda NATO. Secara tersirat Stoltenberg menunjukkan sikap NATO yang takkan berdiam diri andai kampanye kekutan China mengancam keamanan dunia.
"Munculnya China secara fundamenyal juga menggeser keseimbangan kekuatan global, memanaskan persaingan supremasi ekonomi dan teknologi. Meningkatkan ancaman berlipat ganda terhadap masyarakat terbuka dan kebebasan individu, serta meningkatkan persaingan atas nilai-nilai cara hidup kita," kata Stoltenberg.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: