Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kekalahan Dibayar Kontan! Rupiah Kini Perkasa di Hadapan Banyak Mata Uang, Nomor Dua di Asia!

        Kekalahan Dibayar Kontan! Rupiah Kini Perkasa di Hadapan Banyak Mata Uang, Nomor Dua di Asia! Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kekalahan telak yang diterima nilai tukar rupiah pada perdagangan spot Rabu (10/06/2020) kemarin langsung dibayar kontan oleh rupiah pada hari ini, Kamis (11/06/2020). Tanpa pandang bulu, rupiah kini perkasa di hadapan banyak mata uang, terutama dolar AS

        Baca Juga: Jadi Mata Uang Terbawah! Rupiah Gerah Mau Kabur ke Level Rp14.100 Per Dolar AS!

        Dilansir dari RTI, sejak pembukaan pasar, rupiah bergerak ekspansif dengan capaian level tertinggi di angka Rp13.942 per dolar AS. Hingga pukul 09.45 WIB, rupiah terapresiasi 0,65% ke level Rp13.958 per dolar AS. Rupiah juga menguat di hadapan tiga mata uang global lainnya, yakni dolar Australia (0,81%), poundsterling (0,54%), dan euro (0,33%).

        Bukan cuma itu, dengan kekuatannya, rupiah mampu menjadi mata uang terbaik kedua di Asia setelah baht (-0,44%). Rupiah saat ini unggul atas dolar Hong Kong (0,50%), dolar Singapura (0,46%), won (0,42%), ringgit (0,42%), yuan (0,40%), yen (0,34%), dan dolar Taiwan (0,15%). 

        Baca Juga: Rabu Sore Kelabu: Dolar AS Tembus Rp14.110, Bursa Domestik Terkoreksi 2,27%

        Keperkasaan rupiah pada perdagangan hari ini boleh jadi dipengaruhi oleh sentimen yang datang dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed). Menimbang bahwa aktivitas perekonomian masih terbebani oleh krisis kesehatan yang timbul akibat pandemi Covid-19, The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan dalam kisaran 0% hingga 0,25%. 

        Dalam keterangannya, Gubernur The Fed, yakni Jerome Powell mengatakan bahwa pihaknya masih akan menahan suku bunga pada level tersebut sampai ekonomi AS pulih, "Pada titik ini, kami bahkan tidak berpikir untuk memikirkan kenaikan suku bunga."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: