Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Corona Bikin Starbucks Tertekan, Kerugian Menggunung Capai Rp42 Triliun!

        Corona Bikin Starbucks Tertekan, Kerugian Menggunung Capai Rp42 Triliun! Kredit Foto: Unsplash/Kal Visuals
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ritel minuman kopi terbesar di dunia, Starbucks menderita kerugian sebesar USD 3 miliar (Rp42 triliun) pada kuartal ketiga akibat tekanan besar dari pandemi virus corona. Lockdown di mana-mana membuat Starbucks mengalami gangguan pendapatan selama masa pandemi ini.

        Meski demikian, Presiden dan CEO Starbucks, Kevin Johnson dalam surat terbuka sebagaimana dilansir dari Okezone di Jakarta, Kamis (11/6/2020) mengaku tetap optimis Starbucks bisa melaluinya.

        Baca Juga: Imbas Corona, Starbucks Minta Keringanan Bayar Uang Sewa hingga Tahun Depan

        "Merek kopi Starbucks tangguh dan punya daya tarik bagi pelanggannya dan kami percaya periode paling sulit ini akan berhasil kami lalui," ujar Kevin.

        Perusahaan raksasa kopi yang berpusat di Seattle itu mengatakan, pandemi ini juga diprediksi akan memangkas pendapatan operasinya antara USD 2-2,2 miliar untuk kuartal yang berakhir 28 Juni.

        Starbucks mengatakan, penjualan di kedai kopi dan penjualan di lokasi baru yang sudah buka setidaknya satu tahun, naik dalam enam minggu berturut-turut hingga akhir Mei.

        Namun, keuntungan turun 32% pada minggu terakhir bulan Mei, sementara pada pertengahan April turun 65%. Perusahaan memperkirakan penurunan 10% hingga 20% dalam penjualan di kedainya di AS untuk seluruh tahun anggaran yang berakhir 27 September.

        Sementara kedai Starbucks di China sudah dibuka kembali seperti operasi pra-pandemi dan 70% tempat duduk di cafe telah kembali penuh.

        Starbucks menaksir kerugian kuartal ketiga akan mencapai sekitar 55 sen sampai 70 sen per saham. Sementara itu para analis yang disurvei oleh FactSet memperkirakan kerugian 16 sen per saham.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: