Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Alamak! 8 Orang Positif Covid-19, Desa di Garut Langsung Karantina Mandiri

        Alamak! 8 Orang Positif Covid-19, Desa di Garut Langsung Karantina Mandiri Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Garut -

        Pasca delapan warga dinyatakan positif Covid-19, sebanyak 1.695 warga dari 10 RT di dua RW Kampung Baeud Kabupaten Garut Jawa Barat mengikuti tes masif yang digelar Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar bekerja sama dengan gugus tugas setempat ini.

        Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (Emil) yang meninjau secara langsung pelaksanaan swab test (tes usap) masif Covid-19 tersebut mengatakanswab test di Kantor Kepala Desa Samida merupakan salah satu upaya Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) level desa/kelurahan.

        Selain swab test, tes masif di Kampung Baeud digelar untuk melakukan penyelidikan epidemiologi dan pelacakan kontak erat (contact tracing).

        Baca Juga: Ridwan Kamil Akan Gelar Rapid Test di 700 Pasar Tradisional

        Baca Juga: Cegah Corona, Ratusan Polisi dan Pemuka Agama Bandung Jalani Rapid Test

        "Inilah kegiatan yang fokus pada penanganan kesehatan dan pengawasan di desa/kelurahan, dusun, kampung, untuk memastikan agar kewaspadaan tidak turun," kata Emil kepada wartawan diĀ  Kabupaten Garut, Kamis (11/6/2020).

        Sampel dari di Kampung Baeud ini akan diuji di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jabar di Kota Bandung dan hasil uji sampel ditargetkan selesai dalam satu hari.

        "Hasil (tes), karena kapasitas laboratorium kita sudah dua ribu (sampel) per hari, semoga bisa cepat," ujarnya.

        Adapun, Kampung Baeud di Desa Samida menerapkan karantina mandiri usai dua keluarga yang terdiri dari delapan orang terkonfirmasi positif virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19. Saat ini, satu dari delapan orang tersebut sudah dinyatakan sembuh.

        "Saya kira karantina di Kampung Baeud) ini contoh yang baik, kepala desanya juga proaktif. Ketaatan warga terhadap kepala desa juga dipatuhi dan sejak ditemukan kasus pertama sudah karantina," ungkapnya.

        Meski karantina mandiri di kampung tersebut selesai pekan ini, dirinya meminta warga untuk tetap menaati protokol kesehatan karena obat maupun vaksin virus SARS-CoV-2 belum ditemukan.

        "Warga jangan euforia, virus belum hilang. Hanya tiga cara melawan COVID-19 selama obat dan vaksin belum ditemukan, yaitu pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan," jelasnya.

        Dalam agenda tersebut, Kang Emil menambahkan bahwa tes masif berikutnya di Kabupaten Garut akan digelar di pasar dan terminal Limbangan dengan target sasaran mulai dari pedagang, tukang ojek, sopir, hingga tukang parkir.

        Selain itu, sebanyak 355 tenaga kesehatan (nakes) di enam kecamatan pun dijadwalkan akan mengikuti tes masif COVID-19.

        "Kasus harian (COVID-19) di Jabar masih kategori terkendali, rata-rata 20 per hari. Jabar dibanding provinsi lain masih kategori terkendali," katanya.

        "Saya kira tes masif ini cara Jabar menjaga penularan di new normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru. Ini menunjukkan, kekuatan surveillance dan contact tracing kami sangat tinggi. Itu yang membuat angka reproduksi Covid-19 di Jabar terkendali," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: