Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Terungkap Alasan Luhut Tolak Wisatawan Asing 'Kere', Ternyata Demi...

        Terungkap Alasan Luhut Tolak Wisatawan Asing 'Kere', Ternyata Demi... Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah akan meningkatkan pendapatan dari wisatawan domestik, menjadi 70 persen, yang semula hanya 55 persen 

        Ia juga mengatakan pihak pemerintah akan mendorong wisatawan asing kelas atas. Sambungnya, ia mengatakan pemerintah akan kembali menggenjot gairah pariwisata dan ekonomi kreatif dalam negeri setelah mati suri akibat pandemi covid-19.

        Bahkan, selain meningkatkan porsi penerimaan negara, Luhut juga ingin meraup lebih banyak turis asing yang masuk ke dalam kategori kelas A dan B.

        Baca Juga: Puas Debat Djamester, Eh Opung Luhut Malah Nyindir...

        Baca Juga: Nah Lho...Said Didu Sindir Luhut Lagi, Soal Apa Ini?

        "Kita bukan tidak maulah, tapi mau mengurangi turis-turis kelas C," katanya webinar yang juga disiarkan melalui akun YouTube Kemenko Maritim dan Investasi, Jumat (12/6/2020).

        Tambah Luhut, bukannya menolak, ia mengatakan jika dilihat dari hasil survei menunjukkan tren yang muncul cenderung berasal dari turis berdompet tebal datang ke Indonesia.

        "Hasil survei trennya banyak turis yang 'berada' akan datang, karena ongkos. Oleh karena itu persiapan kita harus baik," ucapnya.

        Karena itu, untuk menggenjot sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, pemerintah telah meluncurkan empat program yang disasar untuk wisatawan domestik yakni In City Activation, Staycation, Roadtrip dan Epic Sale.

        Selain itu, pemerintah juga berupaya untuk mempercepat pengembangan Desa Wisata berdasarkan One Village One Product (OVOP).

        Ia berharap kehadiran OVOP itu bisa ditindaklanjuti oleh para kepala daerah setempat. "Tolong ini dilihat betul, di sekitar Danau Toba ada 10 desa kita coba buat jadi percontohan One Village One Product, tolong bupati sekeliling Danau Toba lihat ini dan bisa dibantu biar berjalan ke depan," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: