Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Melihat Kisah-kisah Pengkhianatan dalam Sepak Bola yang Paling Epic!

        Melihat Kisah-kisah Pengkhianatan dalam Sepak Bola yang Paling Epic! Kredit Foto: Reuters/Waleed Ali
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Fanatisme dalam sepak bola membuat sejumlah pemain dianggap berkhianat saat menyebrang ke klub rival. Teranyar, keputusan Gonzalo Higuain untuk pindah dari Napoli ke Juventus mendapat sorotan tajam.

        Meski demikian, Higuain bukan pemain pertama yang menyebrang ke klub rival. Sebelum kisah pengkhianatan El Pipita tersebut, ada cukup banyak cerita tentang sosok kontroversial dalam sepak bola.

        Berikut lima kisah pengkhianatan dalam Sepak Bola.

        1. Luis Figo (La Liga)

        Tidak ada yang meragukan kemampuan Luis Figo di lapangan hijau. Namun bekas pemain Timnas Portugal itu dikenal kontroversial setelah pindah dari Barcelona ke Real Madrid.

        Semasa berseragam Blaugrana, Figo menyumbang gelar La Liga, dua Piala Raja, Piala Super Spanyol, satu Piala Winners dan satu Piala UEFA. Tetapi keputusa menyebrang ke Real Madrid dengan nilai transfer 60 juta Euro membuat predikat pengkhianat melekat pada dirinya.

        Setelah tiga musim bergabung bersama Real Madrid, Figo kembali ke Stadion Camp Nou tepatnya ketika El Clasicco berlangsung. Saat itu seorang suporter melemparnya dengan kepala babi untuk menandai Figo sebagai sosok musuh.

        2. Carlos Tevez (Premier League)

        Bicara tentang Carlos Tevez tidak akan lepas dari gelar Liga Inggris pertama Manchester City pada musim 2011/2012. Pada saat itu, penyerang Timnas Argentina punya kontribusi besar dalam kesuksesan The Citizens.

        Meski demikian, proses kepindahan Tevez ke Manchester City bukan cerita heroik yang bisa diterima semua orang. Sebab, Tevez merupakan mantan penyerang andalan Manchester United yang yang merasa kesal dengan manajemen Setan Merah sehingga memutuskan bergabung dengan klub sekota.

        3. Michael Owen (Premier League)

        Bukan rahasia lagi bahwa diantara Liverpool-Manchester United terdapat aroma persaingan yang begitu kental. Tak hanya di atas lapangan, namun di balik meja kesepakatan transfer pemain, kedua tim saling terlibat embargo.

        Tradisi itu tercoreng setelah Michael Owen yang memperkuat Liverpool (1991-2004) memutuskan bergabung bersama United pada musim panas 2009. Meski tidak langsung menyebrang dari Anfield ke Old Trafford, kepindahan Owen membuat fans The Reds meradang.

        Bersama Manchester United, Owen mengecap gelar juara Liga Inggris yang tidak pernah dirasakan pendukung Liverpool dalam seperempat abad terakhir. Owen kemudian secara kontroversi kembali ke Anfield sebagai duta klub untuk urusan promosi.

        4. Mario Goetze (Bundesliga)

        Mario Goetze merupakan pemain binaan akademi Borussia Dortmund yang mengawali karier di Bundesliga pada tahun 2009. Namun, setelah empat tahun membela klub di level profesional, Goetze menerima pinangan Bayern Muenchen yang notabene musuh bebuyutan.

        Saat itu fans Dortmund merasa kecewa mengingat Muenchen merupakan rival abadi mereka di Bundesliga. Perasaan fans Dortmund semakin campur aduk manakala Goetze kembali ke Signal Iduna Park pada musim 2016.

        Fans Muenchen yang dikenal sangat fanatik itu sudah terlanjur melekatkan predikat pengkhanat pada sang pemain. Goetze bahkan masuk dalam 'penghargaan kotor' yakni Judas Hall of Fame.

        5. Gonzalo Higuain (Serie A)

        Ketika Napoli hendak meruntuhkan dominasi Juventus dalam beberapa tahun terakhir di Serie A, striker mereka -Gonzalo Higuain- memutuskan pergi. Ya, penyerang Timnas Argentina itu menyebrang ke Turin dengan mahar yang membuat dirinya menjadi penyerang termahal di dalam sejarah Serie A.

        Pertemuan pertama Higuain melawan bekas klubnya di kancah Serie A 2016/2017 menjadi sorotan. Sebab, penyerang berjuluk El Pipita mencetak gol penentu kemenangan Juventus atas Napoli pada pekan ke-11, Oktober 2016.

        Sebelum pertandingan, Higuain sudah mendapat ancaman dari pendukung Napoli. Beberapa suporter membakar fotonya, tidak sedikit yang mengancam El Pipita jika mencetak gol ke gawang Napoli. Legenda Argentina, Maradona bahkan menyebutnya sebagai pengkhianat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: