Di ASEAN, Rusia Ternyata Berikan Pelatihan Paramedis buat Kalahkan Pandemi Covid-19
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mengatakan, ASEAN dan Rusia telah melakukan pertemuan virtual untuk membahas mengenai Covid-19. Pertemuan ini dipimpin oleh Indonesia dan Rusia.
Retno menuturkan, berbicara sebagai pimpinan pertemuan, dia menyampaikan bahwa pandemi ini merupakan fenomena yang tidak terduga dan memiliki dampak yang sangat besar bagi ekonomi dan sosial. Di mana, jelasnya, negara Asia Timur adalah salah satu kawasan yang paling terdampak.
Baca Juga: Negara-negara ASEAN Dapat Kucuran Dana Rp70 Miliar dari Korsel, Apa Tujuannya?
"Sejak awal ASEAN sudah melakukan langkah untuk memitigasi pandemi ini, baik secara bilateral maupun dengan mitra ASEAN, termasuk Rusia. Dengan Rusia misalnya, beberapa hal yang telah dilakukan, yakni telah dilakukan Table Top Exercise dalam kerangka ASEAN Center for Military Medicine tiga minggu yang lalu," ucap Retno.
"Pelatihan untuk paramedis untuk menghadapi pandemi dan memperkuat kerangka EAS dalam menghadapi pandemi dengan mengusulkan Leaders’ Statement on Strengthening Collective Capacity in Epidemics Prevention and Response," sambungnya, saat menggelar konferensi pers virtual pada Rabu (17/6/2020).
Dalam pertemuan tersebut, Retno menegaskan bahwa pandemi ini harus menjadi momentum untuk membangun kerja sama yang lebih kuat antara ASEAN dan Rusia.
Sementara itu, ucap Retno, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov dalam pertemuan tersebut menyampaikan bahwa dia yakin pandemi tidak akan memperlemah kemitraan strategis ASEAN dan Rusia, serta pentingnya merefleksikan kerja sama ASEAN-Rusia ke depan.
"Rusia mengajak ASEAN untuk kerja sama dalam kerangka multilateral termasuk menggarisbawahi peran organ PBB seperti WHO untuk dapat mengatasi pandemi dan dampak ekonominya. Menekankan pentingnya pendekatan dan cara ASEAN dalam menyelesaikan tantangan melalui kerja sama dan kolaborasi. Arsitektur yang solid di Kawasan Asia Pasifik memberikan momentum yang baik untuk dapat mengatasi meningkatnya persaingan yang terjadi di kawasan khususnya di masa pandemi," ujarnya.
Sementara itu, berbicara sebagai perwakilan Indonesia di pertemuan itu, Retno menyatakan pandemi ini memerlukan kolaborasi yang sangat kuat dari semua pihak. Namun, dia menuturkan bahwa saat ini di dunia kepercayaan antara negara terus tergerus.
"Oleh karena itu, Indonesia menekankan pentingnya semua pihak untuk kesampingkan perbedaan. indonesia juga khawatir multilateralisme terus dipertanyakan dan bukan merupakan kepentingan kita semua untuk melihat multilateralisme tergerus," ungkapnya.
"Indonesia justru ingin melihat bahwa multilateralisme dapat lebih baik bekerja, lebih efektif dan lebih efisien, multilateralisme yang mengedepankan kepentingan kolektif, multilateralisme yang dapat mencegah yang kuat mengambil semuanya. Menjadi kepentingan ASEAN untuk melihat kawasan ini sebagai kawasan damai dan sejahtera," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto