Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pernah Usulkan Reshuffle, PSI Klaim Cuma Inginkan...

        Pernah Usulkan Reshuffle, PSI Klaim Cuma Inginkan... Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
        Warta Ekonomi -

        Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengaku tidak kaget dengan hasil survei yang menginginkan reshuffle kabinet. Menurutnya, banyak masyarakat tidak puas dengan kinerja para menteri.

        Hal itu disampaikan Juru Bicara PSI Dara Nasution menanggapi hasil survei terbaru dari Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) yang menyebut mayoritas rakyat menginginkan reshuffle. Survei tersebut mencatat 75,6 persen responden menginginkan agar Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet.

        "Hasil survei dari lembaga ASI ini tidak membuat kami kaget karena apa yang PSI sampaikan tentang gagasan penyegaran kabinet pun sumbernya dari mendengar aspirasi rakyat," ungkap Dara.

        Baca Juga: Nah Lho, Anies Dipelototin PSI Lagi, Sekarang Soal Duit Rp560 M

        Rakyat, kata Dara, merasa tidak puas dengan kinerja dan kerja para menteri Kabinet Indonesia Maju. Apalagi, dalam menangani permasalahan virus corona yang melanda Indonesia.

        "Apalagi melihat belakangan jumlah kasus Covid-19 semakin meningkat, pertambahan sekitar 1.000-an kasus per hari. Tentu tantangan pemerintah menjadi lebih besar dalam menghadapi situasi krisis ini. Oleh karena itu, ide penyegaran kabinet menjadi semakin relevan," katanya.

        Meskipun demikian, PSI sadar bahwa penyegaran kabinet adalah hak prerogatif Presiden Jokowi sebagai pemegang mandat rakyat. Mengenai menteri mana saja yang dianggap kurang baik kinerjanya, Dara enggan menjelaskan. Menurut dia, Presiden Jokowi lebih tahu mana menteri yang kinerjanya baik dan kurang baik.

        "Siapa-siapa yang perlu diganti tentu Pak Jokowi yang lebih paham," elaknya.

        Diketahui, hasil survei terbaru dari Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) yang digelar pada tanggal 9 hingga 12 Juni 2020 di 34 provinsi di Indonesia menyebut 75,6 persen responden setuju dengan reshuffle atau pergantian menteri pada Kabinet Indonesia Maju jilid II.

        Sebanyak 20,5 persen responden menyatakan sangat setuju dan 55,1 persen setuju. Sementara yang tidak setuju dengan reshuffle kabinet hanya 16,9 persen. Sisanya 7,5 persen mengaku tidak tahu atau tidak jawab.

        Lantas menteri mana saja yang kinerja baik, Rifan menyatakan dari hasil survei, kinerja Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berada di peringkat atas dengan total 43,7 persen. Untuk posisi kedua ada Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Lestari Marsudi dengan angka kepuasan 38,0 persen. Di peringkat tiga ada Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (MenkoPolhukam) Mahfud MD dengan angka 37,9 persen.

        Peringkat empat, ditempati Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dengan tingkat kepuasan 37,8 persen. Peringkat lima ditempati Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Gusti Ayu Bintang Darmavati dengan angka 37,0 persen.

        Di bawahnya, terdapat nama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly 27,1 persen dan Menteri Kesehatan Terawan 27,5 persen. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan 26,1 persen, Menteri Agama Fachrul Razi 23,8 persen. Sedangkan posisi paling bontot ditempati Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo 23,3 persen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: