Pandemi corona membuat industri penerbangan porak poranda. PT Angkasa Pura I (AP I) pun mengatur sejumlah siasat agar tak gukung tikar. Salah satunya dengan menjajaki diversifikasi usaha.
"Kondisi sulit saat ini membuat kita berpikir keras untuk mencari-cari inovasi baru," kata Direktur Utama AP I, Faik Fahmi di Jakarta, Kamis (25/6/2020).
Baca Juga: Cuma Layani 18,7 Juta Penumpang, Trafik Angkasa Pura I Anjlok 40%
Faik mengatakan bahwa ke depan perusahaan tidak akan lagi mengandalkan trafik penumpang dan pergerakan pesawat. Namun, membangun portfolio bisnis yang lebih beragam sehingga mengurangi ketergantungan pada trafik penumpang maupun pesawat.
"Pelajaran dari kondisi ini bahwa bisnis kita ke depan tidak bisa lagi bergantung pada jumlah trafik penerbangan maupun jumlah trafik penumpang yang datang ke bandara kita," ucapnya.
Faik menyampaikan, AP I terkena dampak signifikan akibat pandemi corona. Jumlah penumpang pesawat di 15 bandara yang dikelola perusahaan terjun bebas. Yang paling parah terjadi pada periode April-Mei 2020, penurunannya mencapai 92%. Jika bulan-bulan biasa penumpang bisa mencapai 8 juta, sepanjang Mei lalu hanya 76 ribu.
"Sampai 21 Juni ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu penurunanya 35%. Namun, mulai terasa signifikan penurunannya di April-Mei sudah sampai di 92%," tegasnya.
Angkasa Pura I saat ini mengelola 15 bandara di Indonesia, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai-Denpasar, Bandara Juanda–Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin–Makassar, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan–Balikpapan, Bandara Frans Kaisiepo–Biak, dan Bandara Sam Ratulangi–Manado.
Berikutnya Bandara Syamsudin Noor–Banjarmasin, Bandara Jenderal Ahmad Yani–Semarang, Bandara Adisutjipto–Yogyakarta, Bandara Adi Soemarmo–Surakarta, Bandara Internasional Lombok-Lombok Tengah, Bandara Pattimura–Ambon, Bandara El Tari–Kupang, Bandara Internasional Yogyakarta-Kulon Progo, dan Bandara Sentani–Jayapura.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: