Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Yang Tuduh PDIP Komunis Salah Minum Obat?

        Yang Tuduh PDIP Komunis Salah Minum Obat? Kredit Foto: Twitter: @PDI_Perjuangan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), Nasyirul Falah Amru (Gus Falah), merespons fitnah yang menyabut PDI Perjuangan (PDIP) sebagai Komunis.

        Diketahui, fitnah tersebut yang melatarbelakangi pembakaran Bendera PDIP dalam aksi demonstrasi menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) pada Rabu (24/6).

        Bahkah, Gus Falah menegaskan sangat tidak masuk akal bila PDIP disebut Komunis yang ciri utamanya adalah atheis.

        "Dan jangan lupa juga, PDI Perjuangan memiliki organisasi sayap bernama Baitul Muslimin Indonesia atau Bamusi, organisasi sayap Partai di bidang keislaman yang dibentuk oleh DPP PDI Perjuangan pada tahun 2007. Bamusi ini beranggotakan kaum Muslimin dari berbagai ormas Islam," ungkapnya dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat (26/6/2020).

        Baca Juga: Gak Nyangka, PDIP Bongkar Tujuan Pembakaran Bendera Partainya, Ternyata..

        Lanjutnya, ia meyampaikan, hampir di seluruh kantor PDIP, mulai dari DPP, DPD, serta DPC di seluruh daerah memiliki masjid atau musala. Di DPP contohnya, ada Masjid At Taufieq.

        Selain di hari besar Islam, Masjid At Taufieq juga selalu menyelenggarakan ibadah Salat Jumat. Bahkan, rekan-rekan dari Kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang kantornya bersebelahan dengan DPP PDIP juga sering Salat Jumat di Masjid At Taufieq.

        "Jadi, seluruh fakta yang ada menunjukkan PDI Perjuangan sama sekali bukan Komunis. Sehingga para pihak yang selalu menuduh PDI Perjuangan sebagai Komunis itu, mungkin 'salah minum obat'," ujar Gus Falah.

        Sementara itu, terkait pembakaran Bendera PDIP, Gus Falah menegaskan, seluruh kader partai tegak lurus dengan komando Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dalam Perintah Hariannya, Megawati sudah menegaskan menempuh jalur hukum.

        "Sebagaimana Perintah Harian Ibu Ketua Umum, kami serahkan ke jalur hukum soal pembakaran Bendera itu. Kami bukan takut. Kami bisa saja bertindak keras, tapi Ibu Megawati dan PDI Perjuangan lebih cinta damai dan menghormati hukum," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: