Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PDIP Doakan Pelaku Pembakaran Bendera: Semoga Mereka-mereka...

        PDIP Doakan Pelaku Pembakaran Bendera: Semoga Mereka-mereka... Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua DPC PDIP Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Joko Purnomo mendoakan pelaku pembakaran bendera parpolnya saat demo menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di Jakarta agar insyaf dan tak mengulangi lagi perbuatannya.

        Joko mengatakan, kader PDIP di Kabupaten Bantul akan mematuhi perintah dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam merespons kasus pembakaran bendera.

        "Kami mendoakan semoga mereka-mereka yang saat ini melakukan hal-hal seperti itu, ya semoga bisa berpikir ulang dan tidak mengulangi hal-hal yang menurut saya kurang pas dilakukan sebagai bangsa Indonesia," kata Joko dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu (27/6).

        Baca Juga: Kisruh Pembakaran Bendera PDIP, Kenapa Mega-Jokowi Masih Bungkam?

        Sejalan dengan perintah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Joko mengatakan ratusan kader pada Sabtu juga berkumpul dengan mengikuti protokol Covid-19 untuk berkonsolidasi serta melaksanakan aksi pawai bendera.

        "Kami memperkokoh dan memperkuat barisan sampai tingkat bawah sesuai perintah Ibu Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Joko.

        Aksi tersebut, katanya, dilaksanakan dengan tetap menjalankan disiplin kesehatan sesuai dengan protokol Covid-19, dengan bergerak ke arah Lingkar Selatan, Bantul, Yogyakarta. Dia menjelaskan massa kembali berkumpul untuk memperkuat konsolidasi di kantor DPC PDIP Kabupaten Bantul.

        Joko tak membantah bila kejadian pembakaran bendera partainya di Jakarta benar-benar menyinggung perasaan para kader PDIP seluruh Indonesia sehingga kader justru ingin menunjukkan sikap serta bukti bahwa semuanya tetap fokus dan setia kepada perintah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

        Pihaknya menyayangkan aksi pembakaran tersebut, apalagi sampai berusaha menuduh PDIP sebagai partai komunis, padahal sudah jelas Indonesia adalah negara yang mengakui agama dan semua penduduk Indonesia beragama.

        Bahkan, katanya, hukum negara juga dipengaruhi serta bersandingan dengan moral agama. Konsolidasi juga dilakukan oleh Satuan Petugas (Satgas) DPC PDIP Kota Yogyakarta dengan menggelar apel siaga dan pengibaran bendera di rumah masing-masing.

        Ketua DPC Eko Suwanto mengatakan kader partai juga mengibarkan bendera partai di rumahnya masing-masing. Eko mengatakan pihaknya juga membuat laporan resmi ke Polda DIY berkaitan dengan akun-akun yang menebar kebencian dan fitnah, dan juga mengawal proses hukumnya.

        Kegiatan dipadukan dengan aksi pelayanan rakyat dalam mencegah dan menangani Covid-19, seperti program penyemprotan disinfektan, membagikan masker, faceshield, hingga membagikan jamu dan menanam tanaman buah.

        "Sesuai dengan perintah harian Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri, PDI Perjuangan Kota Yogyakarta telah bergerak membela harkat dan martabat partai. Kader partai di daerah mendukung proses hukum bagi pelaku dan penanggung jawab aksi demo di Jakarta," ujar Eko.

        Sementara itu, Wakil Ketua DPC PDIP Kota Yogyakarta Subagyo menambahkan pihaknya menilai pembakaran bendera partai oleh sekelompok oknum yang tidak bertanggung jawab telah mencoreng prinsip-prinsip demokrasi.

        Seluruh elemen kader partai, kata dia, tidak rela jika ada pihak luar yang bertindak di luar batas, melecehkan PDIP yang sah secara konstitusional telah mendapatkan kepercayaan rakyat, yakni dipilih dalam pemilihan umum 2014 dan 2019, termasuk menjadi partai pengusung Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

        "Kami tidak ingin ada pihak yang seenaknya melakukan provokasi, mereka yang buat kegaduhan harus bertanggung jawab," tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: