Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Reshuffle Kian Santer, Fadli Zon Sindir Keras: Kabinet Pesta!

        Reshuffle Kian Santer, Fadli Zon Sindir Keras: Kabinet Pesta! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo meyampaikan peringatan reshuffle kabinet terhadap jajaran menteri di kabinetnya jika tak punya gebrakan di tengah pandemi Covid-19. Publik pun menangkap sinyal keras dari Jokowi selaku kepala negara.

        Hal ini juga disoroti pengamat politik Yunarto Wijaya. Ia menganalisis ucapan Jokowi soal ancaman reshuffle. Yunarto menilai Jokowi jarang memberi kode keras seperti dengan video arahan dalam siang kabinet.

        "Jarang-jarang loh Jkw kasih kodenya se-eksplisit dan sekeras ini," tulis Yunarto di akun Twitternya, @yunartowijaya yang dikutip pada Senin (29/6/2020).

        Baca Juga: Disindir Jokowi, Terawan Cuman Manggut-manggut

        Menurut Yunarto, kejadian reshuffle bisa terjadi sebelum agenda pidato kenegaraan Jokowi pada 16 Agustus 2020. Momen setiap 16 Agustus biasanya Jokowi menyampaikan pidato APBN 2020 yang bertepatan dengan sidang tahunan MPR,DPR, dan DPD.

        "Bisa-bisa sebelum pidato 16 agustus ini kejadian," kata Yunarto.

        Politisi Partai Gerindra pun membalas cuitan Yunarto. Ia menilai bahwa yang diperlukan saat ini adalah kabinet krisis, bukan kabinet pesta.

        "Perlu "Kabinet Krisis" bukan "Kabinet Pesta"," tullis Fadli dikutip, Senin.

        Sebelumnya, Jokowi dalam video arahan yang diunggah Sekretaris Presiden menyampaikan ultimatum akan melakukan reshuffle kabinet jika memang dibutuhkan. Kata dia, situasi saat ini seharusnya diatasi dengan langkah-langkah yang luar biasa atau extraordinary.

        Dia menyebut bukan hanya langkah politik tapi bisa saja dengan langkah pemerintahan. Upaya ini demi untuk 267 juta takyat Indonesia.

        "Sekali lagi, langkah-langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan. Dan saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah-langkah kepemerintahan. Akan saya buka. Langkah apapun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara. Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran kemana-mana saya," kata Jokowi dalam video rapat Kabinet 18 Juni 2020 di Istana Negara, sebagaimana diunggah di akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6/2020).

        Dalam rapat itu, Jokowi tampak meninggi bicaranya. Ia meminta jajaran kabinetnya mempunyai satu kesamaan pikiran bahwa saat ini dalam situasi krisis. Karena itu ia menegaskan agar para kabinetnya bekerja keras.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: