WE Online, Jakarta - PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) menyatakan bahwa saat ini tengah mengkaji aksi korporasi berupa penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (Non HMETD) atau private placement untuk melancarkan ekspansinya pada tahun ini.
Direktur Indonesia Transport & Infrastructure David Martin Sutiarto mengatakan perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 10% dari total modal yang ditempatkan dan disetor.
"Kami telah mendapatkan izin dari pemegang saham untuk melakukan aksi korporasi tersebut, namun belum dapat dipastikan kapan akan dilakukan. Maksimal, kami akan lepas 10% dari modal ditempatkan dan disetor," katanya kepada wartawan di Jakarta beberapa waktu yang lalu.
Sebagai catatan, pada tahun ini perseroan membutuhkan dana sekitar US$ 22 juta untuk penambahan armada. Rencananya, dana hasil aksi korporasi ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan ekspansi tersebut.
Menurutnya, perseroan juga akan melakukan corporate guarantee atau pemberian jaminan atas seluruh atau sebagian harta kekayaan perseroan untuk mendapatkan fasilitas pinjaman dari pihak perbankan. Namun, ia masih belum memutuskan asal dana untuk ekspansi perseroan tahun ini.
"Kami sudah (meminta) persetujuan pemegang (saham) untuk corporate guarantee ini. Pendanaan bisa salah satu saja yang kita jalankan atau bisa juga dua-duanya," tukasnya.
Foto: Sufri Yuliardi
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: