WE Online, Jakarta - PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) yang merupakan emiten di bidang transportasi udara ini menyatakan bahwa dengan adanya gelaran pemilihan umum (pemilu) yang digelar pada Maret 2014 lalu telah memberikan tambahan pendapatan pada kuartal-I 2014 sebesar Rp 3 miliar hingga Rp 4 miliar.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Keuangan IATA David M Soetiarto saat ditemui usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Jumat (9/5/2014).
"Karena ada pemilu, kita mendapat tambahan sebesar Rp 3-4 miliar. Tapi, ini untuk bulan Maret saja, tapi Januari Februari tidak. Karena untuk kampanye banyak seperti untuk artisnya itu kita angkut," jelasnya.
Menurutnya, pada kuartal-II tahun 2014 ini perseroan juga menargetkan dapat memperoleh tambahan pendapatan sebesar Rp 3-4 miliar dari pemilihan presiden yang akan digelar pada Juli mendatang.
"Jadi, di bulan Juli nanti tambahan pendapatan Rp 3-4 miliar dengan diadakannya pemilihan presiden," terangnya.
Hingga kuartal-I 2014 ini perseroan telah membukukan pendapatan sebesar US$ 8 juta.
"Target kami tahun ini pendapatan akan meningkat 30% dibandingkan tahun lalu," jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa meski begitu, dari segi laba di kuartal-I 2014 ini perseroan masih mengalami kerugian sebesar Rp 5 miliar hingga Rp 6 miliar.
"Laba kami masih minus Rp 5-6 miliar. Ini lebih banyak karena kita melanjutkan kontrak lama sehingga kita tidak bisa merevisi harga," katanya.
Tercatat, pada akhir tahun 2013 lalu perseroan juga masih mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 2,38 juta atau turun dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak US$ 3,03 juta. Sementara itu, beban usaha juga turun dari US$ 9,96 juta menjadi US$ 8,13 juta di tahun 2013.
Foto: Ist
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement