Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masuk Bisnis Ojek Online, Hary Tanoe Beli Anterin

Masuk Bisnis Ojek Online, Hary Tanoe Beli Anterin Kredit Foto: Sumber lain
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan transportasi milik Hary Tanoesoedibjo, PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) memutuskan untuk mengakuisisi mayoritas saham PT Anterin Digital Nusantara yang bergerak dalam bisnis ojek online dengan nama Anterin

 

“IATA memilih Anterin terutama karena visi yang dianutnya. Anterin diciptakan untuk merubah konsep operasi ojek online yang ada saat ini,” kata Wakil Presiden Direktur IATA, Wishnu Handoyono, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Rabu (29/1/2020). 

 

Baca Juga: Woh, MNC Beneran Mau Tukar Guling Saham Sama SCTV?

 

Ia mengungkapkan bila Anterin telah bergerak cepat menembus pasar. Kurang dari setahun beroperasi, Anterin telah memiliki lebih dari 300.000 pengemudi terdaftar dan 530.000 pelanggan, beroperasi di 51 kota di seluruh Indonesia. 

 

Ia menuturkan bila bisnis Anterin juga terus berkembang. Tidak hanya menawarkan ojek online, Anterin juga memiliki layanan pengiriman barang. Tahun ini, Anterin akan mengembangkan layanan-layanan baru yang menarik, termasuk layanan taksi (bekerja sama dengan penyedia taksi terkemuka), layanan pengiriman makanan, antar- jemput, penyewaan mobil dan helikopter. 

 

“Perbedaan utama antara Anterin dan penyedia jasa perjalanan lainnya adalah cara Anterin memperlakukan pengemudi mereka. Anterin tidak membebani pengemudi dengan mengenakan potongan komisi pada setiap transaksi, tetapi dengan sistem langganan bulanan,” terangnya. 

 

Baca Juga: Perusahaan Milik Hary Tanoe Gadai Saham Demi Bayar Utang

 

Menurut Wishnu, model bisnis ini dianggap lebih adil dan lebih menguntungkan bagi pengemudi. Model bisnis ini memberikan jawaban atas keluhan pengemudi yang merasa bahwa operator ojek online mengenakan biaya terlalu tinggi untuk pekerjaan yang sepenuhnya dilakukan pengemudi. 

 

Selain itu, pengguna juga mendapat manfaat dari fitur tawar-menawar dan opsi pemilihan pengemudi yang tersedia di aplikasi. Dengan fitur ini, pelanggan akan mendapatkan harga yang lebih masuk akal, sesuai kesepakatan, tanpa harus didikte oleh aplikasi. 

 

“Akuisisi ini tergantung dari uji kelayakan yang akan dilakukan IATA. Dengan asumsi proses uji kelayakan berjalan lancar, IATA menargetkan untuk menutup transaksi pada akhir Februari 2020,” pungkasnya. 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: