Saadi al-Gharabli, pria Palestina berusia 75 tahun, meninggal dunia setelah mendekam di penjara Israel selama 26 tahun. Al-Gharabli menderita berbagai masalah medis, termasuk kanker prostat. Otoritas penjara Israel dituding tidak memberinya perawatan medis yang memadai.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia Palestina dan partai-partai politik menuding Israel bertahun-tahun mengabaikan kesehatan al-Gharabli. Hingga akhirnya otoritas penjara Israel memindahkan al-Gharabli dari penjara Eshel di selatan ke Pusat Medis Kaplan di Israel tengah hanya beberapa hari sebelum ia meninggal. Di sana al-Gharabli dilaporkan sudah tidak sadarkan diri dan dinyatakan meninggal.
Baca Juga: Palestina Puji UNESCO Lindungi Situs Sejarah dari Israel
Kelompok Tahanan Palestina, seperti dilansir dari The Electronic Intifada pada Kamis (9/7/2020), menyampaikan al-Gharabli menghadapi pembunuhan secara perlahan karena kelalaian medis selama bertahun-tahun di penjara. Al-Gharabli salah satu dari 69 warga Palestina yang telah meninggal karena kelalaian medis dalam tahanan Israel sejak 1967.
Al-Gharabli ditangkap pada 1994 karena diduga terlibat dalam pembunuhan seorang tentara Israel di Tel Aviv dan dijatuhi hukuman seumur hidup. Dia menghabiskan 12 tahun pertama penahanannya di sel isolasi. Ia berasal dari lingkungan Shujaiya di Kota Gaza dan memiliki 10 anak, serta salah satu warga Palestina tertua dan terlama di penjara-penjara Israel.
Komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina mengatakan, kematian al-Gharabli adalah kejahatan baru terhadap tahanan sebagai akibat dari kelalaian medis. Kelompok perlawanan Jihad Islam meminta tanggung jawab penuh Israel atas kelalaian medis yang menyebabkan martir dari banyak tahanan di penjara pendudukan.
Mantan perdana menteri Otoritas Palestina di Ramallah, Rami Hamdallah, mengutuk kondisi kematian al-Gharabli dan menuding otoritas penjara Israel mengabaikan perawatannya. Saat ini ada 4.700 tahanan Palestina di penjara-penjara Israel, termasuk lebih dari 500 orang yang menjalani hukuman seumur hidup.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto