Pendiri KakaoTalk, Kim Beom Su telah merasakan kekayaannya meningkat 93% berkat perintah lockdown dan tetap di rumah oleh pemerintah Korea Selatan. Raksasa internetnya diuntungkan dari langkah-langkah jarak sosial di tengah pandemi, dengan lebih banyak menggunakan aplikasi olahpesan, platform e-commerce dan game online miliknya di bawah naungan Cocoa.
Dilansir dari Forbes di Jakarta, Kamis (9/7/2020) Kakao melaporkan pendapatan 868 miliar won (USD708 juta atau Rp10,2 triliun) untuk kuartal pertama, naik 23% dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: Berhasil Bertahan, Total Kekayaan Para Miliarder Korsel Stagnan
Kim Beom Su merupakan pria lulusan Seoul National University yang lahir 8 Maret 1966. Ia terkenal sebagai pengusaha internet paling sukses di Korea Selatan. Kim telah menciptakan dua usaha yang sukses dari awal: portal game online pertama negara itu, Hangame Communications serta aplikasi olahpesan, KakaoTalk yang diluncurkan tahun 2010, kini digunakan oleh tiga perempat populasi Korea Selatan dengan 50 juta jiwa penduduk.
Terlahir dari orang tua hanya lulusan SD, Kim tumbuh dalam kemiskinan. Keluarganya yang terdiri dari delapan orang berbagi satu kamar tidur di Seoul saat orang tuanya pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain untuk mencari nafkah. Dia adalah yang pertama dari keluarganya untuk pergi ke perguruan tinggi dan membayar kuliahnya berkat les privat.
"Kami harus membuat jalur kami sendiri karena orang tua saya tidak punya waktu untuk mengurus kami," kenang Kim dikutip dari Financial Times di Jakarta, Kamis (9/7/2020).
Kesulitan membuat Kim bersemangat mencari nafkah untuk biaya kuliahnya sendiri. Namun sulit untuk melihat jejak dari perjuangan semacam itu di dalam dirinya saat ini yang telah sukses.
Pekerjaan pertamanya adalah mengembangkan layanan komunikasi online di unit layanan IT Samsung. Tetapi dia meninggalkan perusahaan lima tahun kemudian untuk membuka kafe internet dan mulai mengembangkan permainan kasino sosial online.
Hangame telah menarik banyak pengguna dan bergabung dengan mesin pencari Naver untuk menjadi portal web dominan di negara itu, NHN Corporation.
"Pada hari-hari awal, saya bekerja siang dan malam sebagai pengusaha dan programmer. Kemudian, saya pergi ke sauna saat fajar dan menangis," katanya. "Saya sangat bangga dengan diri saya memimpin bisnis saya sendiri, tetapi saya juga takut saya tidak akan mampu membayar staf saya."
Setelah memimpin NHN selama lima tahun, Kim pindah ke Silicon Valley pada 2005 untuk membangun kehadiran game perusahaan di AS. Tetapi ternyata lebih sulit dari yang diharapkan dan dia mundur pada tahun 2007.
Ketika dia memeras otaknya di California untuk ide-ide baru, datanglah iPhone, yang langsung membuatnya terpesona. Kim, dengan rekan satu tim barunya, kembali ke Korea untuk mengembangkan aplikasi untuk iPhone, dua tahun sebelum diperkenalkan di negara tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: