Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Masih Dihantui Corona, Poyuono Khawatir Perusahaan Jadi Zombie

        Masih Dihantui Corona, Poyuono Khawatir Perusahaan Jadi Zombie Kredit Foto: Boyke P. Siregar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono menyebut meski wabah virus corona (Covid-19) memiliki kapasitas untuk melepaskan kekuatan inflasi baru pada ekonomi global, namun juga memperburuk tren disinflasi.

        Menurutnya, memperkirakan inflasi akan menurunkan target bank sentral untuk periode yang berkelanjutan.

        Sambungnya, adapun langkah-langkah kebijakan yang diterapkan untuk mencegah penyebaran Covid-19, akan meningkatkan biaya banyak perusahaan dan merusak pasokan.

        Baca Juga: Prabowo Diragukan Sana-Sini, Gerindra Gak Terima: Prabowo Pantang

        Baca Juga: Poyuono: Jokowi Selalu Merasa Jadi Jongos, Eh Menterinya Malah...

        "Tetapi kami pikir krisis saat ini terutama berakar pada goncangan permintaan yang akan menekan pertumbuhan upah, margin, dan inflasi," ujarnya dalam keterangannya, Kamis (9/7/2020).

        Ia pun mengaku skeptis bahwa dukungan yang diberikan oleh pembuat kebijakan terlalu banyak dan akan menyebabkan inflasi melonjak, atau bahwa tindakan bank sentral baru-baru ini sama dengan pembiayaan moneter.

        "Kenaikan tajam dalam utang dapat meningkatkan risiko pemerintah memaksa bank sentral untuk mencetak uang untuk membiayai rencana pengeluaran, terlepas dari konsekuensi inflasi. Tapi kami pikir ini masih merupakan skenario probabilitas rendah," tuturnya.

        Lanjuntya, ia menyebut pandemi dapat melemahkan beberapa kekuatan struktural yang telah membantu menjaga pertumbuhan upah terkendali.

        Seperti, masalah kesehatan dapat mengurangi partisipasi dalam angkatan kerja. Tetapi selama dua atau tiga tahun ke depan, efek seperti itu kemungkinan akan dibanjiri oleh faktor-faktor siklus yang mendorong turunnya pertumbuhan upah.

        Lebih lanjut, ia mengatakan resesi saat ini dan lonjakan utang perusahaan dapat memicu kenaikan lebih lanjut menjadikan banyak merubah perusahaan-perusahaan menjadi perusahan zombie (perusahan tidak produktif, dan tidak menguntungkan), yang juga dapat meningkatkan tekanan disinflasi.

        "Akhirnya, Covid-19 dapat memperburuk kekuatan deglobalisasi dan mendorong perusahaan untuk mengatur kembali rantai pasokan. Perbaikan dalam ketahanan rantai pasokan yang relatif murah tampaknya sangat layak. Tetapi harus disesuaikan dengan skala besar dan mahal, dan dengan demikian inflasi dapat dikendalikan, kecuali dipaksakan oleh pemerintah," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: