Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sandang Lisensi ISO 27001, Pakar Sarankan Ini ke Telkomsel

        Sandang Lisensi ISO 27001, Pakar Sarankan Ini ke Telkomsel Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kebocoran data terjadi di ranah industri telekomunikasi. Pegiat sosial Denny Siregar mengaku data pribadinya yang teregistrasi di kartu SIM miliknya bocor. Adapun layanan yang digunakan oleh Denny adalah operator Telkomsel.

        Operator Telkomsel sendiri sudah menindaklanjuti kasus kebocoran data hingga kepolisian. Meski menyandang lisensi ISO 27001, kebocoran data masih tak terhindarkan.

        Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya menilai Telkomsel perlu untuk meningkatkan kembali manajemen keamanan data mereka.

        Baca Juga: Pengamat: Investigasi Kebocoran Data Harus Berimbang

        "Namun dengan terbukti data pelanggan yang bisa bocor ini, artinya tingkat keamanan yang dipilih saat ini masih rentan eksploitasi meskipun pelakunya bisa cepat tertangkap," ujar Alfons ketika dihubungi Warta Ekonomi, Jumat (10/7/2020).

        Alfons menyebut ISO 27001 masih layak dijadikan standar manajemen dalam pengelolaan keamanan data meskipun ISO 27001 sendiri membebaskan manajemen untuk menentukan seberapa tinggi tingkat keamanan datanya.

        "Jadi standar ISO 27001 ini sendiri masih bagus, namun karena manajemen diberikan kebebasan menentukan sendiri sejauh mana tingkat pengamanan yang diperlukan, maka dalam hal ini manajemen perlu mengevaluasi keputusannya dan meningkatkan tingkat pengamanan yang lebih tinggi supaya hal yang sama tidak terulang di masa depan," lanjut Alfons.

        Memang tingkat pengamanan data yang makin tinggi akan membutuhkan waktu, sumber daya dan biaya yang lebih besar.

        "Sehingga kemungkinan manajemen akan berusaha mencari tingkat keamanan yang optimal dan tetap efisien," tambahnya.

        ISO 27001 adalah management standard, bukan security standard.

        "Jadi ini tidak mengharuskan tingkat pengamanan standar (security standard) tertentu yang harus dipenuhi, tetapi manajemen yang menentukan sendiri tingkat pengamanan (security standard) yang cocok di perusahaan tersebut," lanjutnya.

        "Karena itu manajemen perlu mengevaluasi standar tingkat pengamanan data pelanggan supaya hal ini tidak terjadi lagi di masa depan," tandas Alfons.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: