Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pak Jokowi, Bapak Suka Bikin Prank Ya! Kok Beda dengan Mensesneg

        Pak Jokowi, Bapak Suka Bikin Prank Ya! Kok Beda dengan Mensesneg Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule menilai keluh kesah Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas kinerja para menteri di Kabinet Indonesia Maju membaut dirinya tergelitik.

        Diketahui, Jokowi kembali menyemprot menteri saat rapat terbatas yang digelar di Istana Kepresidenan, Selasa (7/7).

        Menurutnya, keluh kesah Presiden Jokowi tidak berubah pasca Sidang Kabinet Paripurna tanggal 18 Juni lalu. Sebab, kemarahan Presiden Jokowi yang terbaru tidak sejalan dengan sangkalan Mensesneg Pratikno dan Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko.

        Baca Juga: Bang Sandi Mau Jadi Menteri Jokowi? Ini Jawabnya...

        Baca Juga: Pak Jokowi, Kok Gugus Tugas Gak Masalah Kasus Positif Naik Terus?

        Diketahui, kedua pejabat tersebut mengatakan kalau kinerja Menteri Jokowi sudah baik dan menyebut isu perombakan kabinet yang dilontarkan Jokowi tidak relevan lagi.

        “Presiden kemarin marah dan ancam reshuffle, kemudian dibantah Mensekneg bahwa kinerja menteri bagus dan reshuffle tak relevan,” ujarnya, Jumat (10/07/2020).

        Lanjutnya, ia mengatakakn kalau keluhan yang dilontarkan Presiden Jokowi tersebut dianggap menunjukan ketidakkompakan yang terjadi di pemerintah.

        “Sekarang presiden mengeluh lagi. Jadi kalau tidak kagetan, ya bohong. Atau memang pemerintah lagi suka bikin prank,” katanya.

        Menurutnya lagi. sebaiknya Presiden Joko Widodo harus segera berhenti mengumbar keluh kesah dan amarah pada publik dan jika memang ada menteri yang tidak kompeten, maka harus segara diambil tindakan yang tegas.

        Bahkan, termasuk, jika yang tidak kompatibel itu adalah pemimpin para menteri, maka Jokowi sebagai presiden harus legowo untuk menanggalkan posisinya.

        “Mundurlah kalau sudah tidak kompatibel lagi,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: