Editor Metro TV, Yodi Prabowo ditemukan tidak bernyawa di pinggir Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR), daerah Ulujami, Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020) lalu. Yodi Prabowo tewas dibunuh setelah ditemukan beberapa luka akibat benda tajam di bagian leher dan dadanya.
Sudah sepekan berlalu, pihak kepolisian belum juga dapat mengungkap siapa pelaku pembunuh sang wartawan tersebut. Puluhan saksi pun telah dimintai keterangan terkait tewasnya Yodi Prabowo. Bahkan, barang bukti berupa pisau yang diduga digunakan pelaku untuk membunuh Yodi telah dikantongi polisi. Tapi, polisi masih kesulitan untuk mengungkap kasus ini.
Belum ada tanda-tanda sosok yang diungkap pihak kepolisian terkait pembunuh Yodi Prabowo. Pihak kepolisian saat ini baru mengungkap salah satu petunjuk penting yang dapat membongkar pelaku pembunuhan. Petunjuk penting itu yakni, sebuah sidik jari yang menempel di pisau.
Baca Juga: Kekasih Anaknya Diduga Bohong, Ayah Editor Metro TV Beberkan
Baca Juga: Malam-malam Kekasih Editor Metro TV Minta ke TKP, Ada Apa?
Pihak kepolisian masih menunggu hasil laboratorium forensik (labfor) untuk memastikan sidik jari tersebut. Jika hasilnya sudah keluar, akan lebih mudah pihak kepolisian untuk mencari tahu siapa sosok pembunuh Yodi Prabowo.
"Kita masih menunggu, mudah-mudahan secepatnya ini hasil labfor khususnya sidik jari di pisau. Karena memang ada terkendala sedikit jenazah ditemukan itu sudah sekitar hampir tiga hari di TKP," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Sabtu (18/7/2020).
Yusri mengakui pihaknya cukup kesulitan untuk mengungkap pelaku pembunuhan Yodi. Sebab, mayat Yodi baru ditemukan setelah tiga hari meninggal dunia. Namun, Yusri memastikan jika hasil labfor terkait sidik jari yang ada di pisau sudah keluar, maka akan lebih mudah untuk mencari pelaku.
"Diperkirakan sekitar tanggal 8 itu yang bersangkutan meninggal dunia, tanggal 10 baru ditemukan. makanya ini ada kesulitan sehingga labfor terus mencari, tapi Insya Allah ada titik terang untuk sidik jarinya tetapi kita akan pastikan lagi ketika labfor sudah bisa memastikan itu sidik jari siapa baru, bisa kita sampaikan," bebernya.
Sejauh ini, pihak kepolisian juga telah memeriksa 29 saksi terkait pembunuhan Yodi Prabowo. Sebanyak 29 saksi itu terdiri dari rekan kantor, kekasih Yodi, serta orang yang terakhir kali berkomunikasi.
"29 saksi sudah kita pendalaman rangkaian masing masing saksi, orang terdekat, orang kantor dan orang terakhir ketemu juga masih kita merangkai semuanya. Kemarin juga anggota sudah mulai ke kantornya ada beberapa saksi di kantor jam berapa, itu masih dirangkai terus," beber Yusri.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Mochammad Irwanto Susanto membeberkan kemungkinan-kemungkinan Yodi Prabowo dibunuh. Salah satu kemungkinn itu yakni, Yodi tidak dibunuh di TKP. Yodi diduga dibunuh di tempat lain yang kemudian jenazahnya di buang di tol JORR.
"Kami pun menduga begitu (dibunuh di TKP atau hanya dibuang). Tapi kami sedang mencari (bukti lain). Kami tak bisa memastikan apakah dibunuh di lokasi atau dibunuh di tempat lain," kata Irwan saat dikonfirmasi.
Kemudian, sambung Irwan, pihaknya juga sedang mendalami dugaan kemungkinan pembunuhan tersebut dilakukan oleh rekan kerjanya. Termasuk, apakah juga terkait dengan kemungkinan pemberitaan yang dilakukan Yodi.
"Sampai saat ini kami sedang mencari (bukti) itu. Semua dugaan-dugaan itu tetap kita proses, kita ambil keterangan. (Termasuk pemberitaan) Sementara semua dugaan kita kerjakan," jelasnya.
Kemungkinan lain yang diselidiki polisi saat ini yaitu terkait pembunuhan Yodi yang dilakukan di area Danau Cavalio, Pesanggrahan yang tak jauh dari TKP Yodi ditemukan.
"Ya semua kemungkinan itu kita catat kemudian kita kroscek dengan saksi-saksi. Siapa yang lihat, siapa yang dengar, karena situasinya diduga kejadian antara jam 2, jam 3," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: