Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        305 Pedagang Positif Covid-19, Ikappi Salahkan PD Pasar Jaya

        305 Pedagang Positif Covid-19, Ikappi Salahkan PD Pasar Jaya Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mencatat sudah 305 pedagang positif idap COVID-19 di 46 pasar tradisional di Jakarta hingga hari ini, Senin 20 Juli 2020.

        "Dan sudah 45 pasar yang telah di tutup di DKI Jakarta menjadi fokus dan pelajaran penting untuk ditindaklanjuti tahapan-tahapan program yang akan dilakukan oleh IKAPPI dan jajaran unit kerja pasar," kata Ketua DPW IKAPPI DKI Jakarta, Miftahudin di Jakarta.

        Baca Juga: Ratusan Pedagang Dites Swab Covid-19, Sebagian Malah Panik

        Dia menjabarkan, di Pasar Cempaka Putih dari 98 yang test usap (swab), 70 dinyatakan positif. Pasar-pasar lain pun ditegaskan sedang menjalani proses rapid test dan swab di DKI Jakarta.

        "155 pasar di DKI Jakarta merupakan target pemberdayaan dan edukasi oleh DPW IKAPPI Jakarta. Secara Nasional DKI Jakarta merupakan provinsi tertinggi dalam kurun waktu 1 bulan terakhir," kata Miftahudin.

        Konsolidasi organisasi dan pendampingan terhadap pedagang akan didorong untuk meredam penyebaran Virus Corona. Pemberdayaan dan edukasi terhadap pedagang akan dilakukan bersama di seluruh pasar di Jakarta.

        "Kami akan konsolidasi pada minggu ini. kami akan membagikan tugas bagi masing-masing ketua unit pasar di seluruh pasar di DKI Jakarta," lanjut dia.

        "Kami juga akan menjalankan program pembagian 200 ribu masker yang akan kami lakukan pada pertengahan bulan juli ini, sembari kita akan terus mendorong agar pedagang bisa menjalankan protokol kesehatan dengan baik," ujar Miftahudin.

        Dalam hal ini, IKAPPI menyalahkan PD Pasar Jaya karena kurang begitu aktif dalam menjalankan edukasi terhadap bahaya COVID-19.

        "Kami tahu bahwa disinformasi di level paling bawah khususnya pedagang pasar, merupakan hambatan tersendiri bagi kita untuk melakukan sosialiasi. Ini yang kami analisa sebagai pola untuk penyebaran COVIF-19 di pasar tradisional di DKI Jakarta," ujarnya.

        Miftahudin pun berharap DKI Jakarta tidak masuk pada puncak provinsi tertinggi di pasar tradisional yang terjangkit Virus Corona.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: