Pasca kebakaran pada tahun 2015 lalu, Pasar Blok A, Jakarta Selatan kehilangan tempat berjualan. Ironisnya pembangunan kembali pasar tersebut terkesan terkatung-katung, pasalnya sudah 7 tahun lebih tidak ada kejelasan.
Merespon permasalahan tersebut, Andrian Lame Muhar, Ketua Bidang Hubungan antar Lembaga INKOPPAS mengaku kecewa dengan PR Pasar Jaya. Pihaknya menilai PD Pasar Jaya terlalu lama menyelesaikan pembangunan kembali Pasar Blok A Fatmawati.
"Kami dari Inkoppas telah bersurat ke PD Pasar Jaya untuk mengadakan audiensi, untuk bertanya ada apakah permasalahan yang terjadi sebenarnya. Dirutnya pun sudah di ganti yang baru. Sebenarnya pedagang ini butuh kejelasan bagaimana nasib mereka," Ujar Andrian
Lebih lanjut Andrian menjelaskan, para pedagang yang tadinya berdagang di Pasar Blok A, semenjak tidak ada bangunan untuk berdagang, para pedagang sudah terpencar- pencar posisinya. Mereka berharap atas kejadian yang lalu, dan ada keseriusan dari Pemerintah DKI untuk menyelesaikan revitalisasi Pasar mereka.
"Saya tidak perlu membahas kejadian yang lalu di Pasar Blok A, yang penting sekarang mencari jalan keluar, supaya cepat merealisasi pembangunan Pasar Blok A ini. Pedagang kami sudah lama menunggu 7 tahun, bahkan para pedagang ingin berdemo tapi kami dari Inkoppas melarang, mencoba dulu persuasif dengan PD pasar Jaya kenapa lama sekali," terangnya.
Menurut Andrian, INKOPPAS terus mendorong, bahkan sudah mengeluarkan ultimatum, kalau sampai minggu ini Dirut PD Pasar Jaya tidak mau beraudiensi dengan mereka, atau hanya menghadirkan perwakilan, tanpa ada kejelasan langsung dari Dirut, pihaknya tidak bisa melarang jika para pedagang blok A akan berdemo.
“Selama ini kami melarang- larang terus untuk para pedagang pasar berdemo, dengan alasan covid-19, nanti kasian juga pak Gubernur. Apa susahnya Dirut PD Pasar Jaya bertemu dengan para pedagang Pasar Blok A atau dengan Inkoppas untuk membicarakan apa permasalahan yang terjadi, apa kesulitannya kan bisa kita bantu juga,” ujar Andrian Lame.
Ultimatum tersebut dilayangkan, menurut Andrian Lame, jika dalam satu sampai dua minggu ini Dirut PR Pasar Jaya tidak mau menemui para pedagang, para pedagang Pasar Blok A dan para pedagang lain bisa turun kejalan untuk menginpirasikan keinginan mereka.
Terkait persoalan tersebut, menurut Andrian Lame, INKOPPAS siap membantu jika ada permasalahan- permasalahan yang sangat sulit. Bahkan pihaknya telah berkali- kali berbicara dengan PD Pasar Jaya, memberikan solusi- solusi, apa permasalahannya, bahkan mencari developer.
“Jika anggaran Inkoppas juga bisa membantu, tapi tolong jangan di gantung- gantung seperti ini,” tegas Andrian Lame.
INKOPPAS terus mendorong agar PD Pasar Jaya cepat melakukan pembangunan pasar, apalagi sebentar lagi Gubernur DKI akan memasuki masa pensiun maka akan terjadi lagi permasalahan yang baru, sehinggga terkatung- katung kembali. Terlebih lagi saat ini sudah sejak zaman gubernur sebelumnya, padahal dari ke 2 gubernur sudah mendorong Pasar Blok A cepat terbangun, jadi apa yang jadi masalah sehingga sampai sekarang masih terkatung-katung.
"Kalau masalah perizinan orang PD Pasar Jaya hanya sebentar, tinggal kontek- kontek dengan pemerintah provinsi. pertanyaannya apakah benar hanya masalah IMB ? Atau ada permasalahan lain,” ungkap Andrian Lame.
Andrian menghimbau Setidaknya Dirut itu turun ajak bicara, Koppas Blok A. Ajak bicara para pedagang Pasar Blok A, agar mereka bisa ada sedikit ketenangan. Selama ini para pedagang Pasar Blok A berteriak kenapa pasar kami tidak di bangun ini yang menjadi kekesalan para pedagang dan sudah merasa capek untuk merespon para wakil rakyat.
"Ini para pedagang kecil, meminta tolong kepada Induknya di Koppas dan Inkoppas. Ini sudah terlalu lama, Jika tempat jualan tidak ada maka pedagang juga sulit berjualan,” tegas Andrian Lame.
Sekali lagi Andrian Lame menegaskan, jangan sampai Gubernur atau Plt sudah memberikan instruksi, tapi pihak Perumda (PD Pasar Jaya) lelet. Sebab sejauh ini sebetulnya Gubernurnya sudah setuju, namun Perumdanya belum ada pergerakan lebih lanjut.
“Sejak zaman plt Gubernur Jarot Saipul sudah peletakan batu pertama, sampai batunya sudah ketelan Air, batunya sudah tidak ada dan hanyut. Kami terus bersuara karena kami kasian dan prihatin yang dalam sekali dengan para pedagang Pasar Blok A. Ditambah pandemi covid-19, yang tadi ada kios sekarang tidak punya kios," Tegas Andrian.
Bahkan, INKOPPAS sudah berkali-kali melalui wakil rakyat, anggota dewan, menyampaikan permasalahan tersebut ke Gubernur. Pihaknya juga sudah berbicara dengan dewan pengawas PD Pasar Jaya hasilnya sampai sekarang belum terealisasi juga pembangunan di Pasar Blok A.
Sayangnya hingga saat ini realisasinya masih nol. Jangankan alat berat yang akan memulai pembangunan, berbicara dengan para pedagang saja tidak ada. Padahal dengan berbicara dengan para pedagang, setidaknya itu memberikan titik terang.
"Harapan saya yang penting ada tempat untuk para pedagang berjualan, dengan pembayaran atau kepemilikan model apapun terserah, yang penting ada tempat untuk pedagang perjualan," pungkas Andrian Lame.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: