Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bea Masuk & Pungutan Ekspor di Bengkulu Terjun Bebas

        Bea Masuk & Pungutan Ekspor di Bengkulu Terjun Bebas Kredit Foto: Bea Cukai
        Warta Ekonomi, Bengkulu -

        Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Bengkulu menyampaikan kinerja pelaksanaan APBN per 30 Juni 2020 guna memberikan gambaran perekonomian Indonesia secara global dan perekonomian provinsi ini selama masa Covid-19.

        Kepala Perwakilan Kemenkeu Bengkulu, Ismed Saputra menjelaskan, realisasi belanja APBN di Bengkulu saat ini sebesar Rp2,5 triliun, sedangkan pada semester pertama 2019 tercatat Rp2,4 triliun.

        "Pendapatan negara mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, penerimaan perpajakan meningkat dibanding 2019. Sementara PNBP sedikit menurun," ujarnya pada konferensi pers kinerja APBN Bengkulu, Rabu (15/7/2020).

        Baca Juga: Sri Mulyani Bawa Kabar Buruk, Negara Tekor Rp88,42 Triliun!

        Sementara, menurutnya, belanja negara mengalami peningkatan baik dari sisi rupiah maupun dari sisi persentase. Hal ini disebabkan realisasi transfer ke daerah yang meningkat di 2020 dengan adanya dana BOS yang disalurkan melalui KPPN, sedangkan belanja negara mengalami penurunan dari sisi realisasi rupiah yang disebabkan dampak pandemi Covid-19 yang memengaruhi pelaksanaan kegiatan.

        Sampai dengan realisasi 31 Mei 2020, pertumbuhan perekonomian Indonesia berada pada angka 2,97%, dan program Pemulihan Ekonomi Nasional mampu mendorong perekonomian lebih tinggi.

        Untuk sektor penerimaan negara di semester I 2020, penerimaan pajak di Bengkulu tumbuh positif 5,02 % dibanding semester I 2019. Pertumbuhan tersebut berasal dari kenaikan pembayaran pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 30%. PPN berperan sebesar 42% dari total penerimaan pajak di Bengkulu selama semester I 2020.

        "Meningkatnya realisasi APBN dari sisi pendapatan ini didorong oleh peningkatan penerimaan pajak sebesar Rp710,5 miliar dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp160 miliar," jelas Ismed.

        Kepala Kantor Bea Cukai Bengkulu, Ardhani mengungkapkan penerimaan perpajakan mengalami  kontraksi dari sektor kepabeanan dan cukai. Peningkatan hanya terjadi pada penerimaan PPN yang mengalami pertumbuhan. Hal ini berarti penjualan barang/jasa di tengah situasi pandemi Covid-19 masih terjadi dan meningkat, yang sebagian besar berasal dari belanja satuan kerja (Government Spending).

        "Sementara itu penerimaan yang berasal dari bea masuk dan pungutan ekpor turun drastis yang diakibatkan menurunnya volume ekspor dan impor," ungkap Ardhani.

        Ia memaparkan penerimaan Bea Cukai Bengkulu dari sektor bea masuk periode semester I 2020 sebesar Rp27,9 juta, menurun drastis dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp3 miliar. Sementara bea keluar tahun ini sebesar Rp3,1 miliar yang tahun sebelumnya mencapai Rp8,9 miliar.

        Sehingga total APBN untuk Bengkulu tahun ini mencapai Rp7,207 triliun, termasuk belanja pemerintah pusat, transfer ke daerah, dan dana desa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: