Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bersama MAPANCAS, Bamsoet Ajak Kaum Muda Majukan Ekonomi RI

        Bersama MAPANCAS, Bamsoet Ajak Kaum Muda Majukan Ekonomi RI Kredit Foto: Humas MPR
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai peningkatan peringkat Indonesia yang baru saja dikeluarkan oleh Bank Dunia (World Bank), dari negara berpenghasilan menengah bawah menjadi negara berpenghasilan menengah atas, akan semakin meningkatkan kepercayaan investor terhadap Indonesia.

        Di sisi lain, juga menunjukan peluang Indonesia untuk mendongkrak daya saing global ke kancah yang lebih tinggi.

        "Dalam pertemuan World Economic Forum 2015, berbagai lembaga ekonomi internasional, seperti Standard Charted Bank dan Goldman Sach juga memperkirakan potensi Indonesia untuk naik kelas menjadi negara urutan ke-7 atau ke-8 ekonomi dunia di 2020, setelah China, AS, India, Brazil, Meksiko, dan Rusia. Salah satu faktornya, geliat ekonomi digital yang semakin menggila. Hal ini tentu tak lepas dari faktor kaum muda yang melek teknologi informasi dan digitalisasi," ujar Bamsoet saat menerima pengurus DPP Mahasiswa Pancasila (MAPANCAS) di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Selasa (21/7/20).

        Baca Juga: Bamsoet Desak Kementerian ATR Cabut HGU PTPN II

        Baca Juga: Menhan hingga Menag Pakai Rekening Pribadi, Bamsoet: Investigasi!

        Para pengurus MAPANCAS yang hadir antara lain Ketua Umum Medi Sumaedi, Bendahara Umum Pilar Saga Ichsan, Ketua DPD DKI Jakarta Dimas Soesatyo, Wakil Sekjen Bidang Pemberdayaan Perempuan Erna Kartika, Wakil Sekjen Bidang Kerjasama Kelembagaan Anisa Putri, dan Wakil Sekjen Bidang Media dan Informasi Sarwanto.

        Mantan Ketua DPR RI ini memaparkan, berdasarkan riset manajemen konten HootSuite dan agensi pemasaran We Are Social dalam laporan Digital 2019, orang Indonesia telah menghabiskan sekitar US$20,3 miliar untuk belanja online. Meningkat menjadi sekitar US$32 miliar dalam riset terbaru Digital 2020.

        "Menariknya, baik dalam riset 2019 maupun 2020, pengeluaran terbesar justru dari belanja online tersebut terdapat pada sektor travel, termasuk pemesanan hotel dan tiket perjalanan. Yakni sebesar US$9,376 miliar menjadi US$13,06 miliar. Mengingat pandemi Covid-19 menerjang, mungkin dalam laporan selanjutnya di Digital 2021, pengeluaran sektor perjalanan akan menurun, namun tak menurunkan geliat ekonomi digital. Kemungkinan besar, pandemi Covid-19 justru akan menaikan usaha digital di sektor makanan, pakaian, dan kebutuhan rumah tangga lainnya," papar Bamsoet.

        Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia ini mendorong kalangan muda, bahkan yang masih berstatus mahasiswa, untuk melihat hasil riset tersebut dari berbagai perspektif. Misalnya dari segi bisnis, riset tersebut menunjukan bahwa peluang usaha yang terintegrasi secara digital akan semakin digandrungi. Peluang pengembangannya pun terbuka lebar.

        "Agar Indonesia bisa mandiri secara ekonomi, dibutuhkan peran kaum muda untuk terjun dalam berbagai bisnis. Sehingga bangsa Indonesia tak sekadar menjadi bangsa konsumen, namun bisa menjadi bangsa produsen. Dengan digitalisasi ekonomi, peluang ekspor pun terbuka. Sehingga bukan lagi menjadi alasan bagi kaum muda untuk sulit berusaha. Di mana ada kemauan, di situ pasti ada jalan," pungkas Bamsoet.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: