Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anies Baswedan Tidak Tahu Kapan Anak-Anak Bisa Sekolah Tatap Muka

        Anies Baswedan Tidak Tahu Kapan Anak-Anak Bisa Sekolah Tatap Muka Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi -

        Pandemi Covid-19 belum tahu kapan berakhir. Tahun ajaran baru sudah dimulai sejak 13 Juli lalu, namun pembelajaran masih lewat daring dan belum ada tatap muka di kelas.

        Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun belum dapat memastikan kapan pembelajaran tatap muka berlangsung di sekolah Ibu Kota.

        "Sekolah sampai kapan? Ini pertanyaan semua orang. Saya harus sampaikan apa adanya. Tidak ada yang tahu sampai kapan," ungkap Anies di acara RM Insight, Sabtu (25/7/2020).

        Baca Juga: Anies Baswedan: Kita Kerja Senyap dan Sunyi

        Anies mengaku dirinya mendapat laporan banyak orang tua dan siswa yang sudah jengah dengan pembelajaran online jarak jauh.

        "Anak saya juga sudah bosan kuadrat karena tidak keluar berbulan-bulan," ungkap Anies.

        Disebutkannya, duka besar bagi orang tua kalau anaknya kena Covid-19 di lingkungan sekolah. Jika ada satu anak kena, satu sekolah akan panik.

        Dikatakan Anies, seluruh pihak tidak ada yang siap dengan sistem pembelajaran online karena terbiasa dengan tatap muka secara fisik. Karenanya, Pemprov DKI Jakarta mempersiapkan materi pembelajaran yang dengan mudah diaplikasikan untuk pembelajaran jarak jauh.

        Untuk ini, pihaknya mengumpulkan ratusan guru, aktivis pendidikan untuk menyusun materi pembelajaran daring.

        "Ada 400 orang membantu fase awal. Ada 600 orang yang menyusun untuk tahun ajaran ini. Strategi kita, bukan dengan menyerahkan beban kepada guru. Tapi menyiapkan tim di belakang layar. Beri menu dan tekniknya, tinggal dipakai. Setiap guru tinggal ambil materinya," tandasnya.

        Anies menyatakan 600 orang lebih ini bersifat relawan. Ada guru dari sekolah internasional, aktivis pendidikan yang terbiasa dengan sistem daring dan praktisi lainnya yang bekerja dengan senyap dan sunyi di belakang layar.

        "Ini kerja yang enggak pakai foto-foto. Tidak bisa mengandalkan potret di depan panggung. Pandemi ini kerja sunyi, kerja senyap untuk kebaikan. Anak-anak kita bisa belajar dengan lancar karena policy ini," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: