Berapa kontribusi Gojek terhadap perekonomian nasional pada tahun lalu? Hasil riset dari Lembaga Demografi Universitas Indonesia (LD FEB UI) memaparkan jawaban dari pertanyaan itu.
Mengutip KrAsia, Selasa (4/8/2020), Gojek kabarnya menyumbang total Rp104,6 triliun sepanjang 2019; berdasarkan layanan Goride, Gofood, Gopay, Gosend, dan Gocar sebelum pandemi melanda.
"Salah satu komponen berasal dari mitra Gojek (pengemudi dan penjual), berjumlah Rp87,1 triliun," lapor perusahaan.
Baca Juga: Soal Gerakan Boikot, Facebook Tak Rugi, yang Kena Sial Malah ...
Baca Juga: Android VS iPhone: Lebih Unggul Mana?
Di sisi lain, UMKM berkontribusi hingga Rp17,5 triliun walau tidak bergabung dengan platform. Perusahaan mengklaim, rentetan UMKM mencatatkan volume transaksi lebih tinggi setelah Gojek mulai beroperasi di daerahnya.
Kabarnya, 33% dari para UMKM yang merasakan manfaat itu mengaku bisa membuka cabang bisnis baru. Laporan yang sama menyebut, "jumlah itu hampir dua kali lipat daripada studi pada 2018, yang menghitung kontribusi senilai Rp44,2 triliun, belum termasuk kontribusi layanan Gosend dan Gopay."
Menurut Wakil Direktur LD FEB UI, Paksi Walandouw, lonjakan terjadi karena meningkatnya pendapatan mitra--khususnya di layanan Gofood--serta adanya perluasan ekosistem.
"Itu menunjukkan, platform digital dapat membuat roda ekonomi berputar lebih cepat," katanya.
Kini, Gojek mengklaim memiliki lebih dari dua juta pengemudi untuk layanan transportasi dan logistik, serta 550 ribu mitra pedagang. Sementara, jumlah unduhan aplikasinya mencapai 170 juta. Layanan Gojek diklaim tersedia di 203 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: