Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Budidaya Nanas Kualitas di Lahan Gambut Tembus Pasar Ekspor

        Budidaya Nanas Kualitas di Lahan Gambut Tembus Pasar Ekspor Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Nanas menjadi salah satu buah yang dibudidayakan petani di lahan gambut tipis sejak lama. Saat ini hasil budidaya nanas bahkan menjadi komoditas ekspor buah menjanjikan. 

        Budidaya nanas di lahan gambut seperti dilakukan Legimin bersama kelompok tani di Desa Pagaruyung, Kabupaten Kampar, Riau. Legimin dan kelompok masyarakat mampu bertani nanas, tak tanggung-tanggung, nanas tersebut berkualitas ekspor.

        Baca Juga: Ekspor Pertanian Tinggi, Diyakini Mampu Atasi Perlambatan Ekonomi

        Para tengkulak membeli dan menjual nanas hasil budi daya itu ke Batam. Dari Batam nanas diekspor ke Singapura.

        Buah nanas ini mampu mendongkrak ekonomi Legimin dan petani nanas lainnya. Potensi penamanan nanas di lahan gambut itu luar biasa besar, sebab nanas budi daya paling efisien. 

        "Berkat bantuan Badan Restorasi Gambut (BRG) untuk pertanian nanas di lahan kita bisa berkali-kali panen dan menikmati manisnya lahan gambut yang terbasahi dan terawasi dengan baik," ungkap Legimin.

        Misngadi, pendamping Kelompok Masyarakat (Pokmas) Riau, menambahkan, perawatan nanas sangat cocok di lahan gambut dangkal. Hasil dari budi daya nanas di lahan gambut ini sudah dijual ke beberapa wilayah di Indonesia.

        “Kami sudah membuka link antarprovinsi juga di pertengahan 2020, salah satunya,” ucap dia.

        Misngadi menyebut, meski harganya sedang terombang-ambing, permintaan nanas di tahun 2020 masih ada. Sebab tidak terlalu jatuh harga nanasnya. 

        Misngadi menyebut, saat ini harga nanas per gandeng, berisi dua buah nanas besar, dihargai Rp7.000. Ke depannya, dia berharap, para petani bisa mendapat bantuan penjualan. 

        Seperti diketahui, potensi ekspor nanas dari Indonesia meningkat tiap tahunnya. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada 2013 hingga 2018 ekspor nanas terus mengalami kenaikan.

        Ekspor nanas pada 2013 tercatat 174 ribu ton. Sementara itu, pada 2018 terjadi kenaikan signifikan pada angka 229 ribu ton. Ekspor nanas juga lebih besar dibandingkan komoditas buah lain. Data BPS mencatat ekspor nanas Indonesia tertuju ke 76 negara, di antaranya, Hong Kong, Taiwan, China, dan Jepang.

        Wilayah penghasil nanas terbesar yaitu Lampung dengan 32,8 persen dari total produksi nanas nasional. Disusul, Jawa Barat 11,4 persen; Sumatera Utara, 10,9 persen; Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan 8 persen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: