Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gegara Covid, MPR Gelar Sidang dengan Protokol Kesehatan Ketat

        Gegara Covid, MPR Gelar Sidang dengan Protokol Kesehatan Ketat Kredit Foto: Dok. Bambang Soesatyo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Jelang Sidang Tahunan MPR RI, 14 Agustus 2020 yang akan datang, Biro Humas MPR menyelenggarakan Media Expert Meeting, di Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/8). Tema yang dibahas pada acara tersebut adalah Sidang Tahunan MPR : Konvensi Ketatanegaraan Dalam Rangka Laporan Kinerja Lembaga Negara.

        Baca Juga: Butuh Kompromi Kuat untuk Pasangkan AHY-Puan di Pilpres 2024

        Baca Juga: MPR Sampaikan Bela Sungkawa atas Ledakan di Beirut

        Tiga orang Pimpinan MPR menjadi narasumber acara tersebut. Ketiganya adalah Ketua MPR Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, Wakil Ketua MPR M. Hidayat Nur Wahid serta Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad.

        Sementara itu, tampak hadir pada acara tersebut Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah serta Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Antarlembaga dan Layanan Informasi Budi Muliawan.

        Pada sesi diskusi, berbagai harapan disampaikan oleh para peserta. Intinya, para peserta berharap,  sidang tahunan tidak sekedar menjadi  rutinitas saja. Apalagi, pelaksanaan sidang tahunan kali ini bertepatan dengan pandemi Covid 19. Mereka berharap pidato pimpinan lembaga negara, terutama Presiden RI, memberi harapan kepada rakyat khususnya menyangkut persoalan pendidikan, ekonomi dan pengangguran yang terus meningkat. 

        Menjawab harapan tersebut Ketua MPR Bambang Soesatyo antara lain menegaskan, pelaksanaan Sidang kali ini tidak dilakukan sebagaimana lazimnya. Kali ini sidang tahunan MPR dilaksanakan di tengah pandemi Corona. Karena itu, selama sidang akan diberlakukan protokol kesehatan yang sangat ketat. Termasuk pembatasan jumlah peserta yang boleh masuk ke ruang sidang. 

        "Pandemi Corona sudah menyebabkan kontraksi bahkan kejatuhan berbagai lapangan usaha, kecuali teknologi dan pertanian. Ini mengingatkan bahwa masa depan Indonesia bukan di kota tapi di desa, dan sekarang banyak pengusaha mulai melirik desa dan pertanian," kata Bamsoet menambahkan. 

        Selain pertanian, kata Bamsoet saat ini juga semakin banyak pengusaha yang melirik usaha kerajinan. Salah satunya adalah sektor perbatikan. Bahkan beberapa waktu terakhir, volume ekspor batik ke luar negeri terus bertambah. 

        Sementara itu, Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad berharap Presiden Joko Widodo harus bisa menyampaikan pidato yang luar biasa. Yaitu, pidato yang mampu memberikan harapan dan semangat kepada seluruh masyarakat. 

        "Kalau penanganan kita terhadap Corona, itu biasa-biasa saja, saya khawatir, akhir tahun nanti kita akan menghadapi situasi yang tidak menyenangkan. Apalagi, saat ini saja belanja negara masih sangat kurang. Hingga Agustus ini baru 30 persen, dan kalau tidak ada upaya yang luar biasa ini bisa sangat mengkhawatirkan," kata Fadel lagi. 

        Harapan serupa disampaikan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. Momen sidang tahunan, menurut Hidayat, harus menjadi momen untuk mengabarkan kebaikan dan kebahagiaan bagi seluruh masyarakat. Juga membangun dan mengobarkan semangat untuk kembali bangkit dan melakukan perbaikan.

        "Corona berhasil memaksa banyak orangtua beli handphone agar anaknya bisa tetap belajar. Padahal, dalam kehidupan sehari-hari kebutuhan terhadap handphone belum mendesak," kata Hidayat menambahkan. 

        Pada kesempatan itu, Hidayat mendukung rencana pemberian honor sebesar Rp 600.000 bagi pegawai yang memiliki gaji di bawah Rp 5 juta. Namun, Hidayat juga mengingatkan Presiden terhadap janji-janji yang tak kunjung ditepati. Salah satunya janji memberikan insentif kepada  tenaga medis yang menjadi pejuang terdepan menghadapi Corona. Karena janji-janji, itu juga harus dipenuhi. 

        "Daripada menimbulkan keributan, lebih baik  anggaran Program Organisasi Penggerak (POP) digunakan untuk membantu membeli pulsa. Dan untuk meningkatkan penyerapan anggaran negara, perlu dipikirkan bantuan kepada para guru honorer. Mereka sudah bertahun-tahun mengabdi, tapi gaji yang diterima masih memprihatinkan. Kalau program tersebut dilakukan, niscaya pemulihan ekonomi sebagai  imbas Corona bisa segera menemukan hasilnya," kata Hidayat lagi. 

        Diakhir acara, Kepala Biro Humas MPR  Siti Fauziah berharap kerjasama yang baik dengan media bisa dilanjutkan, termasuk pada pelaksanaan Sidang Tahunan MPR. Karo Humas MPR meminta media massa berpartisipasi dalam menginformasikan sidang tahunan kepada masyarakat. Karena sidang tahunan ini  akan menjadi wajah Indonesia di mata dunia. 

        "Mohon kerjasamanya, kawan-kawan media berkenan memberitakan Sidang Tahunan MPR ini. Karena pemberitaan Sidang Tahunan yang baik akan ikut meningkatkan citra Indonesia di mata dunia," kata Siti Fauziah menambahkan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: