Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Virus Corona Itu Ukuran 0,1 Mikron, Pakai Masker yang Apa Dong?

        Virus Corona Itu Ukuran 0,1 Mikron, Pakai Masker yang Apa Dong? Kredit Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Juru Bicara sekaligus Ketua Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan virus Covid-19 berukuran 0,1 mikron sehingga masyarakat diimbau menggunakan masker dengan tepat. Hal itu penting untuk mencegah penularan virus ini.

        Baca Juga: Positif Corona, Konglomerat Ini Langsung Sewa Jet Pribadi Rp5 M!

        Wiku pun mengingatkan pentingnya 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. “Jadi kalau tanpa memakai masker semua pasti tahu faktor yang mempengaruhi efektivitas masker itu tentunya adalah cara pemakaiannya, cara pelepasannya, cara kemampuan filtrasinya kalau kita menggunakan masker,” katanya dalam rapat koordinasi penanganan Covid-19 virtual, Minggu (9/8/2020).

        Jenis masker yang masyarakat sering dipakai saat ini adalah masker kain. Namun, kata Wiku penyaringan masker kain tidak lebih tinggi dibanding masker medis maupun dengan filtrasi 95 atau N95.

        Meskipun, dari segi kemudahan bernafas tentunya masker kain lebih mudah bernafas. “Kalau bedah kurang lebih mirip biasanya lebih tergantung jenis kainnya. Tapi kalau yang N95 lebih pengap karena lebih tebal, penjaringannya lebih baik. Kalau ekonomisnya sudah pasti masker kain paling ekonomis dibanding N95,” kata Wiku.

        Wiku menjelaskan syarat masker kain harus mempunyai kemampuan filtrasi yang baik setidaknya mendekati masker medis.

        “Dan itu tentunya bahannya biasanya adalah bahan katun. Dan disarankan memiliki tiga lapis karena satu pori-porinya masih cukup besar, sehingga tidak bisa menyaring dengan baik. Karena ukuran virus ini 0,1 mikron, jadi memerlukan saringan yang cukup baik,” jelasnya.

        Tapi bahan untuk masker kain, kata Wiku juga tidak boleh mengganggu pernapasan sehingga tetap bisa bernafas dengan baik.

        “Dan utamanya harus menutupi bagian hidung, mulut dan dagu supaya tidak bocor. Jadi kalau menggunakan masker yang hidungnya masih kelihatan semuanya, tidak tepat," tuturnya.

        “Begitu juga kalau tidak menempel dengan baik di bagian pipi maupun dagu ataupun hidung bagian atas, maka akan bocor juga. Jadi, itulah apa nama syaratnya masker punya harus ada mungkin bentuk klip sedemikian rupa sehingga dapat tertutup rapat Tapi tidak membuat pernafasan terganggu,” tambah Wiku.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: