Facebook dan Snapchat baru-baru ini mendekati platform yang mirip dengan TikTok. Mereka bahkan berjanji akan memberikan dana ratusan juta dolar.
Sebagaimana dilansir dari Business Insider di Jakarta, Kamis (13/8/2020) aplikasi tersebut adalah Dubsmash, sebuah platform sosial untuk membuat video sinkronisasi bibir yang telah ada sejak 2013. Ketertarikan Facebook dan Snapchat pada aplikasi ini muncul saat TikTok menghadapi ancaman pemerintahan Trump untuk melarang aplikasi tersebut bulan September.
Baca Juga: Selain Microsoft, Perusahaan Ini Juga Minat Beli TikTok
Dubsmash dan platform berbagi video lainnya baru-baru ini melihat peningkatan dalam unduhan dan jumlah pengguna karena 100 juta pengguna TikTok di AS mempersiapkan masa depan tanpa aplikasi viral.
TikTok saat ini tengah menghadapi perintah eksekutif dari Donald Trump yang melarang transaksi apa pun mulai pertengahan September dengan aplikasi itu beserta perusahaan induknya di China, ByteDance.
Meskipun tidak mungkin pelarangan nasional akan diterapkan, ancaman terhadap TikTok sudah membuat pengguna panik.
Menurut laporan The Information, meskipun pembicaraan akuisisi Dubsmash dengan Snapchat dan Facebook terjadi dalam beberapa minggu terakhir, namun diskusi tidak lagi berjalan.
Seorang juru bicara Snap mengatakan kepada Business Insider dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak dalam pembicaraan aktif untuk memperolehnya. Hal serupa juga dikatakan oleh Facebook.
Sementara itu, Facebook dan Snap telah mengerjakan fitur mereka sendiri yang diambil dari format populer TikTok. Awal bulan ini, Facebook meluncurkan Instagram Reels di AS, sementara Snap mulai meluncurkan fitur hamparan musik untuk video.
Dubsmash adalah pengguna awal format video-splicing berbasis audio yang kemudian dipopulerkan oleh TikTok. Dubsmash adalah tempat beberapa tarian paling viral di internet bermula sebelum akhirnya menyebar ke TikTok.
Dubsmash telah diunduh sekitar 2 juta kali dalam enam bulan terakhir, dan hanya sepertiga dari pemasangan seumur hidup TikTok pada bulan Januari.
Dubsmash awalnya didirikan di Jerman, tetapi pembuat aplikasi memulai kembali perusahaan dari tingkat dasar pada tahun 2017. Dubsmash pun kini berbasis di Brooklyn dengan tim yang terdiri dari sekitar selusin karyawan. Dikabarkan, mereka telah mengumpulkan USD20 juta (Rp297 miliar) dari investor, namun mereka tidak menerima pendanaan sejak tahun lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami