Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ketika Duet Biden-Harris Menyerang Pemerintahan Trump

        Ketika Duet Biden-Harris Menyerang Pemerintahan Trump Kredit Foto: REUTERS/Yuri Gripas
        Warta Ekonomi, Washington -

        Calon Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan pasangannya Calon Wakil Presiden Kamala Harris menyerang saingan mereka, Presiden Donald Trump, dalam kampanye perdana mereka. Pasangan itu menyebut Trump sebagai “suka merengek” dan membuat AS “terpecah-pecah”.

        Pada Senin (11/8/2020) Biden mengumumkan Harris sebagai pasangan untuk maju dalam pemilihan presiden November 2020. Harris, seorang senator keturunan India-Jamaika sebelumnya juga maju sebagai kandidat calon presiden Partai Demokrat sebelum mundur dari persaingan pada Desember 2019.

        Baca Juga: Gagal Tangani Corona, Kamala Harris Semprot Trump Delusi

        Dalam acara di Wilmington, Delaware pada Rabu (12/8/2020), Biden tampil untuk pertama kalinya bersama Harris. Dengan mengenakan masker, berbicara pada sekelompok jurnalis yang diizinkan masuk ke dalam acara tertutup itu.

        Berbicara dari gimnasium Sekolah Menengah Alexis I DuPont, Biden mencatat bahwa Harris, seorang senator California, adalah wanita kulit berwarna pertama yang menjabat sebagai pasangan presiden untuk partai besar AS. Dia kemudian mulai berkampanye dan melancarkan serangan terhadap Trump, lawannya dalam pemilihan presiden November.

        "Pilihan yang kita buat November ini akan menentukan masa depan Amerika untuk waktu yang sangat, sangat lama," ujarnya sebagaimana dilansir BBC.

        Biden mengatakan bahwa Trump telah terlebih dahulu memulai serangan terhadap Harris, dan menyebut Presiden dari Partai Republik itu “suka merengek”.

        "Merengek adalah hal terbaik yang dilakukan Donald Trump, lebih baik daripada presiden mana pun dalam sejarah Amerika,” kata Biden.

        Dia juga menyerang penanganan Trump terhadap pandemi virus corona, perubahan iklim, tingkat pengangguran, dan "politik retorika rasisnya yang memicu perpecahan".

        Harris yang berbicara setelah Biden melanjutkan serangan terhadap Trump, mengkritik kepemimpinan Presiden ke-45 AS itu, menudingnya telah menghancurkan kemajuan yang telah dicapai pada masa pemerintahan Obama.

        "Ini adalah momen konsekuensi nyata bagi Amerika. Segala sesuatu yang kita pedulikan, ekonomi kita, kesehatan kita, anak-anak kita, jenis negara tempat kita tinggal, semuanya dipertaruhkan," kata Harris.

        "Amerika mengharapkan kepemimpinan, namun kita memiliki presiden yang lebih peduli pada dirinya sendiri daripada orang yang memilihnya."

        Dia melanjutkan: "Dia (Trump) mewarisi ekspansi ekonomi terpanjang dalam sejarah dari Barack Obama dan Joe Biden. Dan kemudian, seperti semua hal lain yang dia warisi, dia menghancurkannya."

        "Inilah yang terjadi ketika kami memilih seorang pria yang tidak sesuai dengan pekerjaan - negara kita berakhir compang-camping, dan begitu juga reputasi kita di seluruh dunia," tambahnya.

        Pada konferensi pers Gedung Putih pada Rabu, Trump mengejek upaya Harris yang gagal untuk meraih nominasi presiden partai Demokrat. Trump juga mengingatkan bahwa Harris dengan keras menyerang Biden ketika keduanya bersaing untuk mendapatkan nominasi capres AS dari Partai Demokrat.

        "Saya melihat nomor pollingnya meledak, boom, boom, jatuh ke hampir tidak ada, dan dia keluar dengan marah, dia menjadi gila,” ujar Trump.

        "Tidak ada yang lebih menghina Biden daripada dirinya (Harris). Dia mengatakan hal-hal yang mengerikan tentangnya (Biden), termasuk tuduhan yang dibuat tentang dia oleh seorang wanita, di mana dia, kurasa, percaya pada wanita itu.

        "Sekarang tiba-tiba dia mencalonkan diri sebagai wakil presiden sambil mengatakan betapa hebatnya dia."

        Biden secara resmi akan menerima pencalonan presiden dari Partai Demokrat pada konvensi partai pekan depan, yang sebagian besar akan menjadi acara virtual karena pandemi virus corona. Sementara itu Trump akan dinominasikan untuk masa jabatan kedua di Gedung Putih dalam konvensi Partai Republik sepekan kemudian.

        Setelah itu keduanya akan melangsungkan kampanye selama 10 pekan sebelum para pemilih memberikan putusan mereka dalam pemilihan umum pada 3 November.

        Trump dan Biden dijadwalkan mengadakan tiga debat di Cleveland, Ohio, pada 29 September, Miami, Florida, pada 15 Oktober, dan Nashville, Tennessee, pada 22 Oktober. Sedangkan Harris akan mengadakan debat dengan pasangan calon Mr Trump, Wakil Presiden Mike Pence, di Salt Lake City, Utah, pada 7 Oktober.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: