Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wow, Tes Covid-19 DKI Jakarta 4,5 Kali Lipat dari Anjuran WHO!

        Wow, Tes Covid-19 DKI Jakarta 4,5 Kali Lipat dari Anjuran WHO! Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        DKI Jakarta kembali disorot sebagai salah satu wilayah dengan tren penambahan kasus positif COVID19 yang demikian tinggi. Berdasarkan laporan terbaru dari pemerintah pusat, misalnya, DKI Jakarta menjadi penyumbang terbesar kasus baru COVID19 nasional yang per Kamis (13/8) kemarin tercatat mencapai 2.098 kasus. Dari jumlah kasus baru tersebut, DKI Jakarta menjadi kontributor terbesar dengan 608 kasus dan lalu diikuti oleh Jawa Timur di peringkat kedua dengan catatan 341 kasus.

        Menyikapi sorotan dari masyarakat tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyebut adanya mispersepsi di masyarakat yang terjadi lantaran fokus terlalu diarahkan pada jumlah penambahan kasus baru. Menurut Anies, perhatian masyarakat harusnya tidak semata-mata diarahkan pada jumlah penambahan kasus baru saja, melainkan juga terhadap jumlah pasien sembuh. “Yang perlu dipaami adalah untuk dapat mengatasi pandemic COVID19 ini, kita harus perluas dan massifkan test swab di masyarakat. Dari sana kita kemudian bisa tahu, siapa yang positif dan siapa yang negatif. Jadi (jumlah penambahan kasus baru yang besar) itu justru bisa terjadi karena kita galakkan testing. Itu bagus. Jadi jangan malah dipersepsikan negatif,” ujar Anies, dalam diskusi virtual dengan Forum Pemred, Kamis (13/8) malam.

        Anies menjelaskan, World Health Organization (WHO) saat ini telah menganjurkan bahwa jumlah test minimal di sebuah negara adalah 1.000 test per minggu per 1.000.000 penduduk. Dengan asumsi perhitungan jumlah warga DKI Jakarta saat ini diperkirakan sekitar 10 juta penduduk, maka jumlah test yang diperlukan agar kondisi DKI Jakarta tetap aman minimal adalah 10.000 pelaksanaan test swab. “Sedangkan di seminggu terakhir saja kami sudah melakukan 45.000 test swab. Itu artinya kemampuan DKI Jakarta dalam melakukan tes mencapai 4,5 kali lipat dari syarat minimal WHO. Jadi sangat bagus dan memang sesuai target, bahwa yang dilakukan Pemprov (DKI Jakarta) adalah testing, tingkatkan dan threatment,” tegas Anies.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Taufan Sukma
        Editor: Taufan Sukma

        Bagikan Artikel: