Di antara upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di tengah masyarakat, dapat dilakukan dengan mengoptimalkan peran para ibu.
Hal ini diingatkan Ketua Satgas COVID-19, Doni Monardo, dalam diskusi bertajuk “Optimis Bangkit dari Pandemi: Kesehatan Pulih, Ekonomi Pulih” bersama Komite Penanganan COVID-19 di Jakarta, Sabtu (15/8).
“Ini sesuai arahan Presiden memanfaatkan ibu-ibu PKK,” ujarnya.
Baca Juga: Sepele Tapi Fatal, Ini Sebab Perkantoran Jadi Klaster Covid-19
Di samping itu, lanjut Doni, ibu dianggap sebagai figur yang dihormati dan dipatuhi oleh siapa saja sehingga dia yakin, kehadiran dan peran kaum ibu di tengah masyarakat akan menjadi kekuatan yang luar biasa.
“Ketika ibu-ibu, orang tua mau menyampaikan pesan tentang bagaimana melindungi diri dan lingkungan, akan menjadi kekuatan bagi bangsa kita,” jelasnya.
Selain itu, Doni juga melihat, pelibatan para pemuka agama, tokoh budaya dan orang-orang yang memiliki pengaruh di lingkungan masyarakat dapat memberikan dampak besar dalam penanganan COVID-19.
Baca Juga: Waspada! Fakta Baru Virus Covid-19: Menyebar hingga Jarak 5 Meter
“Kita harus menjaga masyarakat yang sehat agar tetap sehat, yang kurang sehat harus kita pulihkan menjadi sehat dan yang sakit harus kita obati sampai sembuh,” jelas Doni.
Secara keseluruhan, paparnya, kekuatan masyarakat dapat menjadi ujung tombak dalam upaya memerangi penyebaran dan penularan COVID-19. Sementara dokter dan para tenaga medis lainnya, harus menjadi benteng pertahanan terakhir. Dalam hal ini, berarti masyarakat yang harus jadi pelopor pencegahan penularan virus dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Jangan kita biarkan tenaga medis dan dokter kita kehabisan tenaga dan kehilangan energi, karena merawat pasien dengan jumlah yang banyak. Kita tidak ingin kehilangan lagi pahlawan kemanusiaan,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: