Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        HUT RI ke-75, Wamendag: Merdeka dalam Perdagangan Itu Mutlak!

        HUT RI ke-75, Wamendag: Merdeka dalam Perdagangan Itu Mutlak! Kredit Foto: Kemendag
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI kali ini dilakukan berbeda. Dalam kondisi wabah Covid-19, upacara digelar sederhana.

        Presiden dan wakil presiden beserta istri melakukan upacara fisik dengan peserta yang sangat terbatas di istana negara. Sementara, pejabat dan seluruh rakyat Indonesia mengikuti secara virtual melalui tayangan televisi maupun kanal internet.

        Baca Juga: Tren Surplus Neraca Dagang Indonesia Berlanjut di Juli

        Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga bersama istri termasuk dalam deretan pejabat yang mengikuti upacara virtual peringatan HUT ke-75 RI. Meskipun virtual, Jerry terlihat khidmat dan total dalam mengikuti setiap sesi upacara. Menghadap layar kaca dengan sikap sempurna, ia memakai pakaian adat Minahasa, sedangkan sang istri memakai adat Batak Tapanuli.

        Jerry memiliki pandangan sendiri soal makna perayaan kemerdekaan dalam konteks pandemi. Menurutnya, kata kuncinya adalah optimis dan terus bekerja keras mengisi kemerdekaan.

        "Selalu optimis. Ingat, kita bangsa Indonesia ini dibentuk oleh berbagai macam krisis, termasuk krisis akibat pandemi ini. Hasilnya, kita tetap survive dan berkembang. Jadi, saya yakin dengan kerja keras dan kolaborasi kita semua bisa melalui ini," kata Jerry, Senin (17/8/2020).

        Kerja keras yang dimaksud Jerry harus dilakukan oleh semua elemen bangsa sehingga bisa memberikan kontribusi total di bidang masing-masing. Dia bersama dalam jajaran Kemendag tengah bekerja keras untuk menjaga kepentingan perdagangan Indonesia.

        Menurutnya, banyak agenda perdagangan yang harus dijaga dan ditingkatkan. Di dalam negeri, Wamendag menyebut ketersediaan dan stabilitas kebutuhan masyarakat, pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui perdagangan, serta peningkatan efektivitas dan efisiensi perdagangan. Sementara, ke luar, Jerry menyebut perluasan pasar ekspor, peningkatan nilai tambah produk ekspor, dan perdagangan antarnegara yang adil dan terbuka.

        "Merdeka dalam perdagangan itu harus. Itu visi saya dan teman-teman di Kemendag dalam mengisi Kemerdekaan. Kita total, extraordinary dan transformatif melakukannya sebagaimana arahan presiden dalam pidato di depan Sidang MPR kemarin," Tambah Jerry.

        Kemendag mencatat capaian yang baik selama pandemi Covid-19. Perdagangan dalam negeri relatif memuaskan, terlihat dari ketersediaan barang dan kestabilan harga. Sementara, ekspor Indonesia meskipun mengalami tekanan tetap mencatat surplus sebesar 5,5 miliar dolar AS. Indonesia juga telah berhasil menyelesaikan sejumlah perundingan dagang bilateral maupun regional. Yang terbaru adalah IA-CEPA dan AHK-FTA.

        Kembali pada peringatan HUT RI, Jerry menyebut pidato Presiden Joko Widodo di depan MPR Jumat kemarin sebagai arahan untuk melaksanakan tugas negara dalam konteks mitigasi dan pemulihan akibat pandemi. Seluruh jajaran pemerintahan, termasuk dirinya harus siap melaksanakan arahan itu karena memang sudah menjadi tugasnya.

        Ketika ditanyakan lebih lanjut mengenai pidato tersebut, Jerry mengatakan bahwa ia membuat beberapa catatan. Catatan pertama dan utama menurut Jerry adalah catatan makro, yaitu bahwa Indonesia masih berada dalam mode darurat dalam menghadapi pandemi dan harus meneruskan upaya-upaya yang serius, luar biasa, dan transformatif dalam seluruh bidang, khususnya dalam bidang kesehatan dan ekonomi.

        Catatan kedua yang menurut Jerry harus dilaksanakan sebagai arahan adalah masing-masing kementerian dan lembaga harus menyesuaikan diri serta saling berkoordinasi untuk mewujudkan visi yang disebutkan presiden. Kebijakan pembangunan dalam status mitigasi dan pemulihan menurutnya harus dilihat secara utuh oleh semua kementerian dan lembaga.

        "Dalam berbagai kesempatan, presiden mengingatkan kami untuk meninggalkan ego sektoral. Saya kira begitu juga cara kita dalam melihat pidato presiden, khususnya dalam pengantar nota keuangan RAPBN. Kami harus memperkuat koordinasi dan komunikasi antarkementerian dan lembaga sehingga tujuan yang disampaikan presiden bisa tercapai," tuturnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: