Ekonom Rizal Ramli menggelar pertemuan dengan beberapa pengasuh pondok pesantren Nahdlatul Ulama se-Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dalam pertemuan melalui Webinar, Rizal mengungkapkan ide-idenya dalam mengatasi masalah ekonomi yang terjadi di Tanah Air.
Ia mengatakan apabila dirinya menjadi presiden. Salah satu kebijakan yang akan diambil yaitu meningkatkan pendapatan petani.
Baca Juga: Rizal Ramli Komentari Ucapan Menkeu: Kemungkinan, Sri Sok Jago
Baca Juga: Siap Mentori Gibran, Rizal Ramli ke Zulhas: Kok Jatuh Makin Dalam
"Nah Insyaallah kawan-kawan NU kultural, kalau Rizal Ramli mimpin (presiden) nanti kita atur harga agar setiap panen petani untung 10 persen. Setiap tahun naik 10 persen itu kira-kira pendapatan naik 170 persen pokok 5 tahun double income plan. Selama 10 tahun naik 4 kali lipat," katanyanya, Senin (25/8/2020).
Ia juga berpendapat saat ini pendapatan para petani belum maksimal. Bahkan, banyak petani mengalami kerugian.
Sambungnya, yang pertama, karena adanya sistem kartel dalam perdagangan komoditi di Indonesia. Selain itu, ia mengatakan pemerintah tidak mengatur harga bahan pangan pokok. Sehingga sewaktu-waktu harga produksi tidak stabil, dan pendapatan petani turun.
"Kenapa pemerintah Indonesia belum pernah menerapkan harga price policy? (padahal) di Jepang di Korsel diatur harga supaya petani setiap panen untung. Bahkan zaman Pak Harto diatur," katanya.
Sementara itu, Kiai NU kultural asal Jawa Timur yang dimotori KH Agus Solachul Aam Wahib Wahab yang akrab dipanggil Gus Aam meminta Rizal Ramli untuk turun tangan pulihkan ekonomi nasional. Ia mengaku khawatir kalau kondisi ini tidak segera dibenahi maka Indonesia akan tercebur di jurang resesi.
"Pak Rizal Ramli punya pengalaman 20 tahun lalu. Saat itu ekonomi terpuruk imbas krisis moneter. Namun kondisi saat itu berhasil diatasi oleh beliau. Bahkan perekonomian yang minus 3 persen bisa diubah menjadi tumbuh 4 persen hingga akhirnya tumbuh 7 persen sampai sebelum Gus Dur dilengserkan," tuturnya.
Karena itu juga, ia bersama para kiai kultural yang tergabung dalam Komite Khittah NU 1926 atau KKNU 1926 mendukung Rizal Ramli menjadi pemimpin nasional yang akan datang.
Sambungnya, ia juga menilai Rizal Ramli sebagai figur yang cerdas dan berani. Kriteria pemimpin itu, kata dia, yang dibutuhkan untuk membawa bangsa ini menuju adil dan makmur.
"Rizal Ramli itu cerdas dan berani. Kepeduliannya pada nahdliyyin juga sudah terbukti. Ini pemimpin nasional yang dibutuhkan saat ini dan untuk masa depan," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil