Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Siasati Bisnis Kala Pandemi, Astra Pangkas Capex & Lakukan Ini

        Siasati Bisnis Kala Pandemi, Astra Pangkas Capex & Lakukan Ini Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menyiasati bisnis pada masa pandemi Covid-19, PT Astra International Tbk (ASII) memangkas anggaran belanaj modal (capex) pada tahun 2020 hingga sebesar 50%. Dengan pemangkasan tersebut, besaran capex Astra berubah dari anggaran yang ditetapkan pada awal tahun sebesar Rp20 triliun menjadi sekitar Rp10 triliun. 

        Head of Corporate Investor Relation Astra International, Tira Ardianti, mengungkapkan bahwa mengingat situasi saat ini membuat Astra harus menjaga likuiditas perusahaan, salah satunya dengan mengurangi anggaran belanja modal. Ia menyebut, hingga Juni 2020, capex yang terserap nilainya sekitar 38% dari total anggaran.

        Baca Juga: Penjualan Motor dan Mobil Mulai Naik, Astra Tetap Cari Dana

        Baca Juga: Sempat Tekor Gara-Gara Trump, Hari Ini Emas Balas Dendam!

        "Kami harus menjaga tingkat likuiditas, salah satunya mengelola biaya, termasuk mengurangi belanja modal untuk konsolidasi sebesar Rp20 triliun untuk tahun ini kami potong separuhnya mungkin hanya sekitar Rp10 triliun," jelas Tira secara virtual, Jakarta, Selasa, 25 Agustus 2020. 

        Selain belanja modal, Astra juga melakukan beberapa penyesuaian berkenaan dengan kegiatan bisnis grup. Dijelaskan Tira, untuk karyawan yang bersifat tetap, sampai saat ini masih menjalankan aktivitas bekerja seperti biasa. Namun, ada penyesuaian jumlah karyawan tidak tetap di beberapa instalasi produksi. Pasalnya, beberapa instalasi produksi tersebut aktivitas bekerjanya mengikuti volume bisnis yang dalam beberapa waktu terakhir mengalami penurunan.

        Baca Juga: Gak Main-main, Astra Telah Restrukturisasi Kredit Capai Rp30 T

        "(Penyesuaian) di beberapa instalasi produksi karena kalau produksi itu kan dia harus mengikuti volume bisnis sehingga kalai bisnis turun, jumlah karyawan yang tidak permanen atau temporer itu harus kita sesuaikan," sambungnya lagi. 

        Lebih lanjut, ia memastikan bahwa tidak ada mekanisme pemotongan gaji bagi karyawan. Efisiensi keuangan yang mungkin dialami oleh karyawan di antaranya bonus tahunan akan mengalami penyesuaian terhadap kinerja dari perusahaan.

        "Kan biasanya ada bonus pada akhir tahun, itu kan mengikuti kinerja perusahaan, tentunya harus ada penyesuaian. Tetapi, sejauh ini terkait dengan apa yang menjadi hak-hak karyawan saat ini semuanya masih berjalan secara normal," katanya lagi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: