PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) meyakini bila pertumbuhan kinerja keuangan pada semester kedua tahun ini akan lebih besar dibanding pencapaian selama enam bulan pertama di 2020. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional di Semester II-2020 mencatatkan hasil positif dan mampu mendorong demand semen.
"Jadi, jika tidak terdapat puncak permintaan semen di Semester II-2020, tentunya pertumbuhan kinerja kami minimal akan sama dengan capaian di Semester I-2020. Tetapi, kami yakin pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekonomi maupun demand," ujarDirektur SMGR, Doddy Sulasmono Diniawan dalam pelaksanaan Public Expose Live 2020 di Jakarta, Rabu (26/8/2020).
Menurutnya, proyeksi kinerja keuangan perseroan untuk sepanjang tahun ini terefleksi dari pencapaian selama Semester I-2020 yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih 26,3 persen dan penurunan pendapatan sebesar 2 persen (year-on-year).
"Terkait target pertumbuhan di tahun ini, kinerja keuangan kami di Semester I-2020 merefleksikan angka pertumbuhan minimal di Semester II-2020," katanya.
Baca Juga: Mantap! Perusahaan Semen Milik Negara Untungnya Ratusan Miliar
Pada periode Januari-Juni 2020, SMGR mampu mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 26,3 persen (year-on-year), meski total pendapatan menurun 2 persen. Namun melalui berbagai program efisiensi, maka beban pokok penjualan bisa menurun lebih besar dibandingkan penurunan pendapatan.
Dengan demikian, kata Doddy, laba kotor perusahaan dengan brand SIG ini tercatat meningkat sebesar 3,2 persen (y-o-y) menjadi Rp4,81 triliun dan EBITDA meningkat 9,6 persen menjadi Rp3,47 triliun. “Beban keuangan juga mengalami penurunan yang merupakan hasil dari pengelolaan arus kas, sehingga perseroan mampu menurunkan jumlah pinjaman di sepanjang Semester I-2020," ucapnya.
Dia menambahkan, SMGR juga telah melakukan program refinancing pada Semester II-2019, sehingga diperoleh tingkat bunga pinjaman yang lebih kompetitif. Menurut Doddy, peningkatan kinerja SMGR tersebut dicapai melalui inisiatif cost leadership pada program transformasi biaya, integrasi berbagai fungsi strategis antaranak usaha, serta sinergi bersama PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB).
Baca Juga: Percepat Pemulihan Sektor Perumahan, Semen Indonesia Gaet BTN
Pada kesempatan yang sama, Direktur SMGR Adi Munandir mengatakan, saat ini industri semen nasional telah mencapai tingkat kompetisi yang ketat. Total kapasitas produksi semen di Indonesia mencapai 112 juta ton, sedangkan konsumsi semen nasional di 2019 sebanyak 69,8 juta ton yang terdiri dari konsumsi ritel sebanyak 73 persen dan curah sebanyak 27 persen.
"Kondisi ekonomi dunia di 2020 sangat terpengaruh oleh pandemi Covid-19 yang menyerang hampir seluruh negara. Merespons kondisi tersebut, pemerintah mengambil kebijakan untuk mengalokasi dan merealokasi tambahan anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," paparnya.
Adi menyebutkan, pembangunan infrastruktur ikut terdampak pandemi Covid-19, sebagian proyek mengalami perlambatan dan penundaan. Sehingga, kondisi ini mempengaruhi industri semen, tercermin dari konsumsi semen nasional di Semester I-2020 mengalami penurunan 7,7 persen (y-o-y).
"Kami meyakini kondisi ekonomi bisa pulih, seiring dengan upaya pemerintah dalam mengatasi wabah Covid-19 dan proyek-proyek strategis nasional akan kembali bergulir. Perseroan akan terus mendukung program pemerintah, terutama pembangunan infrastruktur," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri