Jerman Kasih Bantuan Rp20 Juta ke Warganya, Gak Ada Syaratnya!
Seminggu setelah proyek penelitian ini diumumkan di Jerman, ada satu setengah juta relawan yang mendaftar untuk berpartisipasi. Proyek percontohan ini mencari seluruhnya 1500 peserta, yang akan akan mendapat uang 1200 euro atau 20 juta setiap bulan untuk jangka waktu tiga tahun. Relawan yang mendaftarkan diri akan dipilih lewat pengundian.
Baca Juga: RI Undang Jerman Berinvestasi di Dalam Negeri
Peserta tentu saja harus bersedia selanjutnya diwawancara oleh para peneliti. Karena mereka ingin tahu, apa saja yang akan dibelanjakan peserta eksperimen dengan uang itu? Apakah mereka akan mengubah hidupnya? Misalnya berhenti bekerja?
Proyek penelitian itu dinamakan proyek "Grundeinkommen", artinya pendapatan dasar. Tujuannya untuk meneliti apa saja dampak sosial jika seseorang mendapat pendapatan 1200 euro per bulan dari negara, tanpa persyaratan apa-apa.
Ini adalah proyek serius yang didukung oleh banyak orang yang menjadi donor, dan tidak didukung dari kas negara. Pelaksananya adalah yayasan yang menamakan diri "Mein grundeinkommen”. Ada sekitar 150.000 pemberi donor untuk proyek ini.
Sejak lama memang sudah berkembang gagasan bahwa negara seharusnya wajib menjamin pendapatan dasar bagi wargnya untuk bisa hidup layak. Di Jerman, tingkat kebutuhan hidup secara layak dianggap berada pada 1200 euro per bulan.
Gagasan ini bukan tidak berdasar. Selama ini saja pemerintah Jerman menyalurkan berbagai bantuan dan tunjangan sosial yang bentuknya macam-macam, dengan patokan kebutuhan fisik minimum sekitar 1200 euro.
Ada tunjangan untuk tempat tinggal,tunjangan anak, tunjangan uang pendidikan dan lain sebagainya. Hanya saja, untuk mendapatkan bantuan dan tunjangan itu ada banyak sekali formulir dan surat permintaan yang harus diisi, dengan birokrasi yang rumit dan makan waktu.
Yayasan Mein Grundeinkommen menanggap berbagai tunjangan itu tidak efektif. Mereka mempromosikan pemberian pendapatan dasar 1200 euro bagi setiap warga tanpa persyaratan apa-apa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat